Batam yang menjadi Impian, Akhirnya Ku Injakkan Kaki Bersama Keluarga

Kami sekeluarga akhirnya mendarat di pulau Batam, bandara internasional Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Rasanya sangat senang dapat berkunjung ke Batam bersama keluarga, kunjungan tersebut ingin memberi kejutan untuk dinda-ku Uplik dan Udin sekeluarga. Adalah suatu kedatangan yang mereka tidak mengetahui sebelumnya, karena saya tidak bercerita kepada mereka, akan kedatangan saya beserta keluarga.

Mampir ke Batam merupakan rencana mendadak, ketika kami bolak-balik lihat harga penerbangan Palembang – Semarang yang hampir sama dengan Batam – Semarang, sehingga bisa ke Batam hanya ongkos Palembang – Batam yang relatif lebih murah. Tarif dari Palembang ke Batam perorang sekitar 360k (eh harga promo dari Lion Air), jadi berkunjung ke Batam ibarat hanya 360k x 4 dan tidak 948k x 4 x 2 (wah irit juga, fikirku dari pada Semarang – Batam PP).

BenQ Corporation
Mengunjungi Batam Center di malam hari

Hanya ada sedikit waktu ketika di Batam, waktu tersebut kami gunakan untuk jalan-jalan ditempat yang khusus dengan berciri khas Batam, ingin saya memotret tertulis “Welcome to Batam”, kata om Udin “ini Batam Center ada tulisan yang pakdhe maksudkan (saya dipanggil pakdhe karena anak tertua, dan panggilan itu biasa kami pake untuk menerapkan panggilan yang ditiru oleh anak-anak), dan kita nanti akan kesana, sekalian disana juga dapat melihat tempat untuk menyeberang ke negeri tetangga Singapore (Singapura)”.

“Ya, saya ingin mengetahui tempat tersebut, sekalian beli oleh-oleh khas Batam”, jawabku. Akhirnya selain berkunjung ke Batam Center kami sempat mengunjungi Masjid Raya Batam, tapi di Masjid Raya Batam kami belum sempat mengambil gambar (foto-foto).

Batam Center didalamnya ada Mega Mall yang dihubungkan dengan jembatan penyeberangan, Mega Mall adalah tempat dimana kita bisa menyeberang dengan kapal ferry ke Singapura, kami sempat berfoto disana untuk kenang-kenangan. Sebenarnya kami masih ingin mengetahui dan melihat Singapura dari wilayah Batam, namun karena waktu sudah malam, akhirnya rencana tersebut kami batalkan.

BenQ Corporation
Persiapan ke Semarang di Bandara Hang Nadim Batam Kepri

Sehari setelah itu (22/12/2016) kami sudah harus meninggalkan Batam untuk menuju ke Semarang, kembali ke kampung halaman melalui bandara Hang Nadim, karena tiket penerbangan sudah dibeli semenjak berangkat dari Semarang (17/12/2016), praktis harus melakukan perjalanan kembali ke Semarang sesuai tanggal dan jam yang tertera pada tiket, agar tiket tidak hangus.

Dan akhirnya sampailah kami di Semarang dengan selamat, dan insya Allah tahun 2019 kami kembali ke Batam lagi untuk jadwal acara silaturrahmi Batam 2019 bersama keluarga besar mBah Kismo/Pariyem.

Salam.

One thought on “Batam yang menjadi Impian, Akhirnya Ku Injakkan Kaki Bersama Keluarga

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Kissparry

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Kissparry

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca