Anda semoga tidak bingung dengan istilah Jogja Magelang yang Kissparry jadikan judul artikel perjalanan sehari Kissparry Weanind, beberapa waktu yang lalu tepatnya Minggu 15/7. Kampung Wisata Kebun Salak Sleman di Jogjakarta kemudian melanjutkan perjalanan ke Kawasan Wisata Candi Borobudur di Magelang Jawa Tengah.
Sudah beberapa kali Weanind mengunjungi Candi Borobudur, yang terletak di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, tentu tidak akan bosan juga. Mengingat obyek wisata ini selalu bersolek.
Terlebih Kissparry mempunyai saudara yang tinggal di wilayah sekitar sini (Borobudur), belakang candi yang hanya dibatasi persawahan. Dulu bahkan pernah ketika Kissparry menginap di tempat saudara di Borobudur tersebut, jalan-jalan pagi masuk kawasan candi bisa lewat pintu belakang tanpa dipungut bayaran masuk, eh namanya juga termasuk masyarakat setempat, beda ketika menjadi pelancong atau turis atau wisatawan.

Tujuan utama perjalanan kali ini bukan saja di Candi Borobudur, tetapi juga Kampung Wisata Salak di Sleman, Jogjakarta. Pengunjung boleh memetik salak sendiri, tetapi karena pohonnya berduri dari peserta ada yang berani memetik buah salak dan ada yang tidak berani.

Rombongan Terbagi dalam 2 Bus Pariwisata “NUGROHO”
Rencana Perjalanan sehari kali ini terdiri dari rombongan yang terbagi menjadi 2 Bus Pariwisata, yakni bus pariwisata besar dengan kapasitas tempat duduk 40 kursi. Dengan kondisi ini peserta tentu dapat menikmati perjalanan dengan nyaman, terlebih 2 bus tersebut masing-masing tidak penuh 40 peserta, sehingga tampak lebih longgar.
Bus yang digunakan adalah Bus Pariwisata NUGROHO yang beralamat di Jalan Kawi Semarang, bis tetangga sendiri, bahkan bisa dikatakan bis saudara sendiri, karena diantara peserta ada yang memiliki hubungan saudara dengan pemilik bus pariwisata ini.

Apakah dapat diskon atau malah busnya gratis, wah… Kissparry kurang paham karena ada panitianya sendiri, dan yang jelas Kissparry hanya ditarik ongkos Rp 100.000,- untuk 1 orang atau kursi, atau 2 orang hanya membayar Rp 200.000,- (sudah dapat makan siang, snak pagi, paket salak pondoh 2,5 Kg, makan malam prasmanan RM Eny, dan masuk kawasan Candi Borobudur).
Alhamdulillah semoga menjadi amal baik dari para sponsor perjalanan ini. Aamiin. Dan yang lebih penting lagi dapat dipastikan selama perjalanan terasa nyaman, dengan bis besar dan keluaran terbaru.

Dalam beberapa jam perjalanan, para peserta menikmatinya dengan berkaraoke, sehingga peserta lain juga terhibur.
Perjalanan ke Kampung Salak memakan waktu lebih kurang 3 jam dan 30 menit, berangkat pukul 06.30 sampai ditempat pukul 10.00. Perjalanan menuju tempat wisata biasanya tidak tergesa-gesa, berbeda jika perjalanan naik angkutan umum.
Menggunakan bus pariwisata besar kapasitas minimal membuat perjalanan nyaman, karena tidak berdesak-desakan.
Wisata Kampung Salak Turi Sleman
Tujuan pertama adalah kampung salak, yang terletak di Desa Nangsri Kecamatan Turi Kabupaten Sleman DI Yogyakarta.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 3 jam, sampailah ditempat yang dituju. Peserta langsung disambut di pendopo yang cukup luas.

Penyambutan tamu luar biasa, pendopo yang luas membuat suasananya tambah akrab, namun tetap santai.
Setelah ada beberapa acara penyambutan tamu dan lain lain, dilanjutkan dengan menyusuri kebun salak dan petik buah salak. Ada peserta yang menyusuri hingga hampir mengelilingi ladang salak yang luas.

Berpose di depan pintu gapura kedatangan yang sedang direnovasi oleh pemilik kebun. Tampak ditengah diantara mereka berbaju kuning adalah Lurah Tegalsari Candisari Semarang yang ikut dalam rombongan ini.

Makan siang dan shalat dhuhur, dilakukan di tempat tersebut yang kebetulan dekat dengan masjid, namanya Masjid Darussalam. Makan siang disajikan dalam nasi kotak agar fleksibel. Oiya sampai di rumah joglo sudah tersedia snack ala kampung.
Di kampung salak sekitar 2,5 jam, adalah waktu yang cukup longgar, bahkan bisa sampai jalan jalan di lokasi terdekat, di pematang sawah yang menghijau dengan air yang jernih.

Setiap peserta akan mendapatkan satu kantong salak Pondoh khas Sleman atau khas Jogja, jika merasa kurang diperbolehkan menambah dengan membeli. Salak pondoh berbeda dengan salak Bali, yakni salaknya manis, sedang salak Bali ada rasa sepet-nya.

Yang membelinya beberapa kantong salak akan diberikan wadah tambahan, yaitu karung beras yang disesuaikan dengan jumlah yang dibelinya, termasuk Kissparry Weanind juga yang menggunakan karung beras.
Selepas makan dan shalat dzuhur di Kampung Salak Nangsri Turi Sleman yang kira-kira sudah 2 jam dan 30 menit, rombongan melanjutkan perjalanan ke Kawasan Candi Borobudur di Magelang, sekaligus perjalanan ke arah Semarang (pulang Semarang). Sebelum sampai ke Borobudur rombongan berbelok ke Pusat Oleh-oleh Djava, guna melengkapi oleh-olehnya.
Wisata ke Candi Borobudur
Kawasan Candi Borobudur, terletak di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Pengambilan nama desa dan kecamatan dengan nama bangunan bersejarah ini memang pas.
Menurut sejarah berdirinya Candi Borobudur, dibangun mulai 750 M dan berakhir 825 M atau dibangun dalam waktu yang cukup lama yaitu 75 tahun. Anda juga pasti akan teringat Garuda Wisnu Kencana di Bali itu dibangun dalam waktu yang lama.
Luas kawasan Candi Borobudur sekitar 2.500 m², terletak di Jln Badrawati, sekitar 100 KM di sebelah barat daya Kota Semarang.
Baca Juga : Nama Obyek Wisata di Magelang, Rute dan Kulinernya

Perjalanan dari Kampung Salak Nangsri Turi Sleman ke Kawasan Candi Borobudur memakan waktu lebih kurang 2 jam perjalanan.
Sudah disampaikan sebelumnya bahwa kawasan ini juga terus berbenah, diantaranya topeng-topeng dan caping yang ditata apik membuat suasana semakin meriah dan menyenangkan.

Setelah mengambil beberapa gambar dilokasi masuk ke arah Candi, mulai bersiap-siap berjalan kaki menaiki tangga-tangga pada candi untuk menuju tempat tertinggi stupa besar.

Nampak turis asing sedang menikmati indahnya Candi Borobudur, sambil berbicang ringan.

Akhirnya sampai juga di stupa induk Candi Borobudur, setelah menaiki tangga di candi ini.

Untuk naik memasuki kawasan candi menggunakan pintu timur, tetapi untuk turun menggunakan pintu yang lain agar tidak terjadi tumbukan ketika pengunjung membludak.
Meskipun pengunjung saat itu tidak ramai sekali untuk mengambil gambar yang pas masih harus rela antri. Waktu kunjungan kali ini diambil saat akan masuk sekolah, sehingga pengunjung tidak berjubel ketika liburan sekolah.

Kissparry Weanind sempat mengambil gambar di jalanan yang terlihat sepi karena tidak musim liburan
Ketika sudah berkeliling di candi maka sudah saatnya menuruni candi untuk kembali ke lembah candi. Pintu keluarnya berbeda dengan pintu masuk.

Kissparry Weanind sempat mengambil gambar Candi Borobudur dari kejauhan dengan mendapatkan gambar yang cukup apik.

Sudah sekitar 65 menit berjalan mengelilingi candi, naik turun tangga, saatnya mengambil waktu istirahat dan belanja-belanja souvenir dari kawasan Candi Borobudur.
Setelah ini sudah nggak ada foto lagi…., sekitar pukul 17.15 WIB rombongan meninggalkan Candi Borobudur, untuk melanjutkan perjalanan kembali ke Semarang.
Makan Malam dan Shalat Maghrib di Rumah Makan Ani Prasmanan Secang
Peserta berhenti untuk makan malam di Rumah Makan Ani, Secang Magelang sekaligus shalat maghrib. Tepatnya di Jalan Raya Secang – Magelang KM 1,4 (Depan POM Bensin Secang), Sandon, Madyocondro, Secang, Magelang, Jawa Tengah 56195.
Koordinat Lokasi RM Ani Secang : LS 7° 24′ 9,18″ – BT 110° 14′ 28,02″
Contact Person: Fitria Annisa Putri (Uli)
Call & SMS: 0856 0215 7777
Buka setiap hari dari Jam 6:00 – 21:00 WIB

Untuk pengunjung yang belum membeli oleh-oleh khas Jogja dan Magelang, di RM ini tersedia konter oleh-oleh.

Oleh-oleh Khas Magelang dan Jogjakarta
Apa oleh-oleh dan souvenir khas dari kedua tempat ini, untuk Jogjakarta oleh-oleh yang terkenal adalah Bakpia Patok sedangkan Magelang ada Bakpia Basah dan aneka penganan. Aneka t-shirt pasti tersedia ditempat ini, dan tidak lupa pakaian adatnya, ada blangkon dan lainnya.


Untuk lapak di Kawasan Candi Borobudur tidak di rekam karena banyak sekali
Salak Pondoh termasuk khas dari Jogjakarta khususnya Sleman dan sekitarnya, dan informasi yang terakhir ada salak untuk asam urat.
Setelah dari Kampung Salak rombongan bus berbelok ke Pusat Oleh-oleh Djava, untuk berbelanja makanan atau oleh-oleh khas Jogjakarta dan sekitarnya, sedang untuk salak-nya sudah dapat dari paket perjalanan ini, karena mengunjungi Kampung Salak Nangsri Turi Sleman. Setelah dari Pusat Oleh-oleh kemudian meneruskan perjalanan ke Candi Borobudur.

Setelah masuk di pusat oleh-oleh ini membeli beberapa bungkus, kemudian ke toko oleh-oleh sebelahnya yang menjual aneka penganan termasuk bakpia dengan merek lain.

Gudeg juga menjadi makanan khas oleh-oleh dari Jogjakarta. Bagi yang ingin membawa pulang gudeg, ada gudeg kendil yang dimasukkan ke dalam kendil dan gudeg besek yang dimasukkan ke dalam besek, ada juga gudeg kaleng yang dimasukkan ke dalam kaleng.

Macam-macam gerabah juga menjadi pilihan oleh-oleh dari Jogja, ada kendi, munthu, kendil, guci, dan lain-lain.

Aneka baju batik dan bahan-bahan dari batik, misalnya dompet, sandal, long dress, gantungan kunci, mainan anak-anak dari kayu–bambu, dan lain-lainnya.
Tiba Kembali dengan Selamat
Sehari di Sleman dan Magelang telah usai, dengan membawa sejuta kenangan yang indah, yang akan tidak terlupakan, terlebih diabadikan di blog ini.
Baca juga beberapa turunan informasi ini, segera terbit di blog kissparry.com.
Sekitar pukul 22.00 WIB rombongan tiba kembali di tempat penjemputan semula.
Sampai jumpa di kisah perjalanan yang akan datang.
Oleh/sumber: Kissparry Weanind
Editor Kissparry Wea