Wisata ke Dataran Tinggi Dieng kali ini dijadwalkan mengunjungi Komplek Candi Arjuna Dieng, Kawah Sikidang, Dieng Plateau Theater, Batu Pandang dan Telaga Warna.
Kawasan Dieng merupakan dataran tinggi yang terletak di wilayah Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara, jadi ada yang masuk dalam wilayah Wonosobo dan ada yang masuk dalam wilayah Banjarnegara. Sehingga wisatawan yang akan menuju Dieng dapat melalui Wonosobo juga dapat melalui Banjarnegara. Rombongan kami berangkat dari Kota Semarang melalui Temanggung dan Wonosobo.

Cuaca kadang tidak menentu, dan karena itu saat pergi ke Dataran Tinggi Dieng sebaiknya memperhitungkan waktu agar dapat menikmati pemandangan alam yang menakjubkan itu secara maksimal.
Berbeda saat kami berkunjung, memperoleh cuaca cerah (belum berkabut) saat di Komplek Candi Arjuna, selebihnya semua lokasi yang kami kunjungi berkabut yaitu Kawah Sikidang, Batu Pandang dan Telaga Warna, sehingga udara semakin terasa dingin.
Kelompok Candi Arjuna Dieng
Kelompok Arjuna terletak di tengah kawasan Candi Dieng, terdiri atas 4 candi yang berderet memanjang arah utara-selatan. Candi Arjuna berada di ujung selatan, kemudian berturut-turut ke arah utara adalah Candi Srikandi, Candi Sembadra dan Candi Puntadewa.
Tepat di depan Candi Arjuna, terdapat Candi Semar. Keempat candi di komples ini menghadap ke barat, kecuali Candi Semar yang menghadap ke Candi Arjuna. Kelompok candi ini dapat dikatakan yang paling utuh dibandingkan kelompok candi lainnya di kawasan Dieng. Dikutip dari perpusnas.go.id.

Candi Arjuna ini mirip dengan candi-candi di komples Gedong Sanga. Berdenah dasar persegi dengan luas sekitar ukuran sekitar 4 m2. Tubuh candi berdiri diatas batur setinggi sekitar 1 m. Di sisi barat terdapat tangga menuju pintu masuk ke ruangan kecil dalam tubuh candi. Pintu candi dilengkapi dengan semacam bilik penampil yang menjorok keluar sekitar 1 m dari tubuh candi. Di atas ambang pintu dihiasi dengan pahatan Kalamakara.

Pada dinding luar sisi utara, selatan dan barat terdapat susunan batu yang menjorok ke luar dinding, membentuk bingkai sebuah relung tempat arca. Bagian depan bingkai relung dihiasi dengan pahatan berpola kertas tempel. Bagian bawah bingkai dihiasi sepasang kepala naga dengan mulut menganga. Di bagian atas bingkai terdapat hiasan kalamakara tanpa rahang bawah. Pada dinding di kiri dan kanan ambang pintu bangunan utara terdapat relung tempat meletakkan arca. Saat ini kedua relung tersebut dalam keadaan kosong.
Pada dinding di sisi selatan, barat dan utara terdapat relung tempat meletakkan arca. Ambang relung diberi bingkai dengan hiasan pola kertas tempel dan Kalamakara di atasnya. Kaki bingkai dihiasi dengan pahatan kepala naga dengan mulut menganga. Tepat di pertengahan dinding di bawah relung terdapat jaladwara (saluran air).

Atap candi berbentuk kubus bersusun, makin ke atas makin mengecil. Bagian atas dan puncak atap sudah hancur. Di setiap sisi masing-masing kubus terdapat relung dan di setiap sudut terdapat hiasan berbentuk seperti mahkota bulat berujung runcing. Sebagian besar hiasan tersebut sudah rusak.
Di tengah ruangan di dalam tubuh candi terdapat yang tampak seperti sebuah yoni. Di sudut luar, menempel pada dinding belakang candi terdapat arca yang sudah rusak.
Kawah Sikidang
Kawah pegunungan dapat dipastikan akan ada bau khas belerang, seperti halnya Kawah Putih di Jawa Barat, maka Kawah Sikidang di kawasan Dataran Tinggi Dieng ini juga akan tercium bau khas belerang.
Kawah Sikidang Dieng, masuk pada wilayah Kabupaten Banjarnegara termasuk juga Kawasan Candi Arjuna Dieng.

Disarankan menyiapkan masker untuk menutupi hidung guna mengurangi bau yang terhirup, karena apabila tidak kuat maka bisa mual-mual dan akhirnya muntah.
Namun sayang, ketika saya dan rombongan ke kawah ini cuaca sudah tidak seperti yang dibayangkan ketika akan berangkat ke tempat ini, karena sudah turun kabut tebal dan lokasi pun diberi pagar ditutup (dilarang mendekat ke kawah), meskipun bisa mlipir lewat pasar souvenir.

Daratan tinggi dieng merupakan sebuah gunung api raksasa yang terdapat banyak kawah aktif. Walaupun begitu dataran tinggi dieng justru mempunyai banyak destinasi wisata yang menjadi daya tarik tersendiri.
Salah satu destinasi wisata yang menjadi daya tarik di dieng adalah kawah sikidang yang fenomenal. Kawang ini dibaeri nama sikidang yang mempunyai arti kidang / kijang.
Tempat tersebut di beri nama sikidang karena kawahnya sering berpindah-pindah atau melompat-lompat. Karena hal tersebut kawang tersebut diberi nama sikidang. Kidang / Kijang adalah hewan yang sering melompat lompat.
Kawah ini rata-rata berpindah tempat setiap empat tahun sekali. Hal tersebut lah yang membuat kawah ini menjadi sangat menarik untuk dikunjungi.
Dieng Plateau Theater
Dieng Plateau Theater salah satu tempat yang perlu dikunjungi saat berwisata di Dataran Tinggi Dieng, tempat ini beralamat di Dieng, Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, lokasinya dekat Telaga Warna.
Sejarah Dieng beserta keindahannya dapat disaksikan pada pertunjukan film dokumenter di theater tersebut.

HTM untuk menyaksikan film dokumenter tentang Dieng yang berdurasi sekitar 25 menit ini sebesar Rp 10.000,-. Sebaiknya Anda tidak melewatkan film dokumenter tentang Dieng di Dieng Plateau Theater.
Tidak ada jam pertunjukan khusus, dan ketika ada pengunjung film akan diputar, sehingga kalau Anda datang bersama rombongan, maka tinggal beli tiket dan masuk gedung pertunjukan.
Batu Pandang
Karena suasana gerimis saya tidak ikut ke obyek wisata Batu Pandang, disamping gerimis juga berkabut.
Telaga Warna Dieng
Telaga (danau) ini berada di ketinggian 2000 mdpl, sehingga waktu-waktu tertentu tempat wisata ini akan diselimuti kabut, seperti saat kami berkunjung ke tempat ini.
Kunjungan ini merupakan kunjungan yang ketiga kalinya, sedang sebelumnya berkunjung ke tempat ini bersama teman-teman touring. Saat itu cuaca cerah tidak seperti kunjungan terakhirnya.
Nama telaga diambilkan dari fenomena alam yang muncul air di tegala yang berwarna-warni, kemudian terkenal dengan Telaga Warna.

Jika suasana berkabut seperti ini, warna-warni telaga tidak tampak jelas. Waktu yang baik untuk berkunjung adalah saat matahari bersinar menyinari telaga (danau) ini.

Sesuai dengan namanya, telaga ini mempunyai warna yang bisa berubah-ubah. Terdapat 3 warna pokok dalam danau ini yaitu kuning, hijau dan pelangi. Seperti dikutip dari dieng.me.
Penyebab warna air bisa berubah-ubah adalah karena di danau tersebut mempunyai kandungan sulfur yang membuat warna air pada telaga ini bisa berubah-ubah.
Air pada telaga ini akan berubah warna jika terkena sinar matahari atau ketika sedang hujan. Waktu terbaik untuk melihat keindahan danau ini adalah pagi hari.
Saat pagi hari belum banyak kabut sehingga sinar matahari akan dengan mudah menyinari telaga dan akan menimbulkan pantulan warna yang cantik.
Itulah sekilas wisata di Dataran Tinggi Dieng yang kebanyakan obyek wisatanya telah tertutup kabut.
Saran
Jika Anda ingin pergi berlibur ke Dieng, sebaiknya berangkat lebih pagi atau malamnya menginap di kawasan Dieng sehingga akan mendapatkan cuaca yang cerah. Atau Anda mendapatkan suasana matahari terbit disalah satu kawasan tersebut.
Salam
oleh: Eswedewea
editor: Suwarno Wardana