Karhutla (kebakaran hutan dan lahan) ditempatku sudah mulai berkurang dampaknya, berkat hujan yang terjadi semalam, meskipun disertai angin puting beliung (badai).
Hujan deras mengguyur wilayah Tebo Provinsi Jambi dan sekitarnya, termasuk ditempat tinggal kami (Kissparry Jambi), hujan itu disertai badai dan angin puting beliung.

Hujan disertai angin puting beliung itu terjadi di kompleks perumahan Afd. IV Rimsa PTPN 6, Desa Pematangsapat, Kec. Rimbobujang, Kab. Tebo. Provinsi Jambi.
Peristiwa ini terjadi pada hari Senin malam (23/9) sekitar pukul 19.00 WIB. Hujan yang sangat dinantikan masyarakat hampir 4 bulan ini membawa serta angin puting beliung.
Rumah disebelahku, dan total 3 kopel rumah lainnya, atau 6 pintu, porak poranda. 6 keluarga yang terdampak musibah terpaksa mengungsi ke rumah tetangga yang tidak terkena musibah.
Dampak Karhutla yang santer ditayangkan di media masa termasuk di blog Kissparry.com mulai berkurang dengan datangnya hujan tersebut, meskipun hujannya disetai badai dan angin puting beliung.
Ditengah kepungan asap akibat kebakaran hutan dan debu yang semakin pekat, hujan ini bagai sebuah anugerah. Tentu hal ini ironis bagi beberapa keluarga rumahnya terdampak angin puting beliung.
Saat ini mereka menunggu konfirmasi pihak perusahaan karena rumah-rumah tersebut merupakan rumah dinas dari PTPN IV.
Harapannya, hujan juga segera turun di Kissparry Center Tenggulang Kec. Babat Supat Kab. Musi Banyuasin Prov. Sumatera Selatan agar dampak kebakaran hutan semakin berkurang.
Informasi dari Kissparry Sekayu, disana juga terjadi hujan sore (23/9) kemarin sekitar pukul 17.00 WIB, hujan itu mengguyur wilayah kota itu sekitar 30 menit lamanya, hal ini sudah sangat membantu mengurangi dampak kabut asap akibat Karhutla di wilayah Sumatera Selatan tersebut.

Semoga dengan hujan yang turun dapat segera mengatasi dampak dari Karhutla.
Dampak Karhutla atau Karlahut
Dampaknya apa saja sih? Seperti dikutip dari harian Suara Merdeka yang terbit di Semarang Jawa Tengah, bahwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) atau sekarang menggunakan istilah baru Karlahut (kebakaran lahan dan hutan), setidaknya ada 6 dampak yang ditimbulkannya.
Kesehatan
Sejumlah 919.516 orang terkena sakit ISPA (Inveksi Saluran Penafasan Akut)
Sejumlah bayi diungsikan karena batuk, flu, sesak napas dan muntah
ASN Ibu-ibu hamil diliburkan di Jambi
Sosial
Hilangnya hutan sebagai mata pencaharian, penghidupan dan identitas masyarakat adat.
Ekologi
Kelangsungan hidup harimau dan burung Rangkon terancam
Habitat keanekaragaman hayati, flora dan fauna hilang
Ekosistem penting rusak
Ekonomi
Sumber devisa negara dari produk hutan kayu dan non-kayu, serta ekowisata berkurang
Penerbangan
11 bandar udara (bandara) terpapar asap
Sejumlah penerbangan dibatalkan
Pendidikan
Sejumlah sekolah diliburkan
Reputasi
Menuai protes dari negara tetangga yang ikut terimbas asap kebakaran hutan.
Ayo bersama-sama mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Sekian dan salam
oleh Suwarno Wardana (Jambi)
editor Eswedewea