Setelah melayani kunjungan malam, pengelola Lawang Sewu kini menyediakan persewaan kostum ala masa lampau.
Mumpung di Kota Semarang, LikKasjo “sarimbit” (Kissparry Sekayu) Kab. Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, menyambangi obyek wisata Pintu Seribu katanya LikKasjo jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dari Lawang Sewu. Namun, Lawang Sewu itu merupakan sebutan sebuah tempat sehingga tidak cocok kalau dibuat bahasa yang lain, ya… tetap saja namanya Lawang Sewu.
Seperti halnya Boyolali pun sama tidak bisa diganti dengan sebutan Bajul Kesupen, meskipun terkadang ada yang menyampaikan seperti itu. Untuk sekadar memberikan penjelasan sih tidak mengapa. Lawang Sewu itu sama dengan pintu seribu, maka orang yang kurang paham bahasa Jawa akhirnya lebih mengerti, jika ternyata bangunan tua itu diberi nama Lawang Sewu atau Pintu Seribu.
Baca Juga : Lawang Sewu Tugu Muda Disetiap Sudut-sudutnya
Mengabadikan kunjungannya di Lawang Sewu kali ini, Lik Kasjo menyewa kostum unik dan menarik, katanya baru mulai sekitar 10 (sepuluh) hari yang lalu persewaan beroperasi. Wah… “nganyari…….” ternyata.

Lik Kasjo menjelaskan jika ongkos sewa kostum sarimbit seperti pakaian yang dikenakan zaman lampau itu, harus mengeluarkan ongkos Rp 150 ribu.
Ongkos itu sebanding dengan fasilitas yang diberikan, diantaranya sesi potret sebanyak 6 kali beserta gambar langsung jadi dengan pengarah gaya dari penyedia jasa. Masa pakai untuk mengenakan pakaian ini sekitar 60 menit.

Baca Juga : Wisata Lawang Sewu Kota Semarang dari Berbagai Sisi dan Sudut Gambar
Masuk obyek wisata Lawang Sewu tidak mahal, tiap orang dikenai retribusi sebesar Rp 10 ribu, dan jika mengenakan seragam sekolah dapat potongan harga 50%.
Ditempat ini (Lawang Sewu) LikKasjo tidak berlama-lama karena masih ada beberapa agenda yang harus diselesaikan di Kota Lumpia ini, sambil ingin muter-muter kota

Baca Juga : Nama Obyek Wisata di Semarang per Kawasan, Rute dan Kulinernya
Inilah Kedatangan yang Bikin Kejutan
Begitu turun dari pesawat Citilink, sebelum keluar dari bandara Internasional Ahmad Yani, LikKasjo sempat mampir di AW Cafe & Resto di anjungan bandara tersebut untuk mengisi perut yang mulai keroncongan (katanya), sambil nyatai mencari tahu situasi terbaru di kawasan bandara ini.
Kissparry Semarang pernah berkisah adanya Bus Trans Semarang yang sampai bandara, dan ternyata ia mencobanya, kata mereka tadi naik Taiyo. Tapi ternyata tidak sampai di halte RS Elisabeth karena harus ganti armada 2 (dua) kali lagi, dan diputuskan untuk turun di halte Karangayu, kemudian melanjutkan dengan Go-Car, karena barang bawaanya lumayan membutuhkan tenaga dan jika harus oper-oper kendaraan merasa kerepotan.
Baca Juga : Lawang Sewu Tempat Wisata Sejarah Buka Hingga Malam Hari di Semarang
Sesampainya di Jl Pandanaran, istri LikKasjo mengirim gambar tiket Trans Semarang di WA Kissparry. Setelah dipandangi seksama tanggal yang tertera di tiket ternyata tertulis 4 Februari 2020 pukul 12.59.

Benar-benar kedatangannya bikin kejutan Kissparry Semarang, dan ini merupakan kejutan yang kedua kalinya yang sukses. Semua berada diluar rumah kecuali ibu yang tidak sempat diberi tahu juga.
Baca Juga: SiKenang, SiDenok, dan SiKuncung Bis Tingkat Semarang Gratis Keliling Kota Semarang
Salam
Kissparry
editor Eswedewea