Saat kami berkunjung (silaturahmi) ke rumah teman yang beralamat di Kota Slawi Kabupaten Tegal, diajak jalan-jalan dan kuliner ke pasar Slumpring di sebuah Desa Wisata Cempaka, Kec. Bumijawa Kabupaten Tegal, perajalan dari Slawi sekitar 60 menit dengan jarak sekitar 30 km.
Pasar Tradisional Slumpring berada dibawah gugusan pohon bambu (pring : Jawa) , mungkin karena itu kemudian disebutlah dengan pasar Slumpring.
Pasar Slumpring hanya buka pada Minggu pagi sampai siang atau sekitar pukul 07.00 – 12.00 WIB, terletak di Dusun Gardu, Desa Cempaka, Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal, dari pusat Kabupaten Tegal (Slawi) berjarak sekitar 30 km dapat ditempuh sekitar 60 menit.

Pagi ini (Minggu, 25-12-2022) saat kami berkunjung ke pasar tradisional Slumpring masih terlihat air karena sedang di guyur hujan, namun aktivitas pasar masih tetap berjalan, dan pengunjung juga mulai berdatangan.
Menurut informasi dari pengelola, bahwa pasar tradisional ini sudah ada sejak 5 (lima) tahun yang lalu, sehingga sudah sangat dikenal oleh masyarakat sekitarnya.
Pengunjungnya biasanya rame sekali atau padat pengunjung, namun karena baru saja turun hujan mungkin pengunjung menunggu lebih reda.

Secara kebetulan, saat kami sampai di lokasi hujan sudah reda, dan selama dilokasi juga tidak turun hujan, tetapi, kemudian setelah kami akan meninggalkan Slumpring mulai gerimis lagi.
Sistem pembayaran dengan Koin yang terbuat dari bambu (pring :Jawa). Koin pring dapat dibeli dengan uang Rupiah di konter (loket) yang terletak di pintu masuk.
Satu Koin Pring saat ini nilai tukarnya, beli Rp 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah) dan nilai jual Rp 2.000,- (dua ribu rupiah).
Memperhatikan pada Daftar Menu, setidaknya ada 30 lapak (konter) pedagang yang siap melayani para pengunjung.

Ketika tiba disini silakan melihat Daftar Harga yang terpampang, dari daftar ini kemudian Anda bisa memperkirakan kebutuhan uang Koin yang akan dibeli.
Makanan atau minuman dengan harga 1 Koin Pring juga banyak, tinggal memilih, sementara harga tertinggi adalah ikan bakar dengan 7 Koin Pring (KP).

Saya disini memesan Teh Poci dengan 4 KP, kemudian pecel, aneka gorengan, jagung bakar, es kelapa, es dawet, dan lain-lainnya. Dan tidak menyisakan uang Koin Pring. Sebagai informasi, saya hanya membeli 20 KP atau setara dengan Rp 50.000,-
Berlima hanya cukup dengan 20 KP, merupakan kuliner yang murah meriah, sekaligus disini tentu berwisata.


Semakin siang kelihatannya semakin ramai pengunjung, terlebih, hujan sudah reda, tikar atau alas duduk lesehan sudah mulai dibentangkan.
Disini tidak sepi, karena ada pertunjukan musik langsung atau live music, yang akan menghibur para pengunjung, dan tentu ikut meramaikan suasana Minggu pagi.
Pengunjung kalau akan nyawer kita bisa menggunakan uang Koin Pring yang dipunyai.


Bagi Anda yang belum pernah mencoba ke pasar Slumpring, Cempaka, Bumijawa, bisa menjadwalkan.
Di dekat Pasar Slumpring terdapat Tuk Mudal (Umbul Mudal), juga dapat kita singgah sebentar untuk berfoto-foto.

Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan tentang wisata Kabupaten Tegal.
oleh Dewi Fatma
editor Kissparry