Pesan-pesan Buya HAMKA untuk Renungan

Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah yang kemudian lebih terkenal dengan nama yang di singkat HAMKA, juga merupakan nama pena, mengingat produktivitasnya dalam menulis, dengan buku hasil karyanya lebih dari 30 judul buku.

“Di Bawah Lindungan Ka’bah”  dan “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” (1938), merupakan salah satu novel karya beliau yang sangat terkenal. Bahkan, Di Bawah Lindungan Ka’bah telah di angkat ke layar lebar (di filmkan) sebanyak dua kali (Wikipedia).

Untuk selanjutnya terkenal dengan sebutan Buya Hamka, buya adalah sebutan orang yang terhormat khas Sumatera Barat karena kesalehannya, dan kalau di Jawa di sebut dengan Kyai.
Prof. Dr. HAMKA juga merupakan Ketua Majelis Ulama Indonesia yang pertama.

Baiklah, kita tidak akan mengulas tentang siapa Buya Hamka, namun kita akan mengingat pesan dari sang Buya. Pesan tersebut datang dari kiriman teman di media sosial, namun Kissparry hanya baca kemudian tertarik untuk mengangkatnya tampil dalam blog ini.

Judul pun kami sesuaikan dengan isi pesan yang kami tangkap, karena kirimannya tanpa judul.

Buya Hamka (dok. Republika)

Berikut ini pesan-pesan atau fatwa dari sang Buya.

  1. Jika kita memelihara kebencian/dendam, maka seluruh ‘Waktu dan Pikiran’ yang kita miliki akan habis begitu saja dan kita tidak akan pernah menjadi ‘Orang Yang Produktif‘.

  2. Kekurangan orang lain adalah ladang pahala bagi kita untuk :
    » memaafkannya,
    » mendoakannya,
    » memperbaikinya, dan
    » menjaga aib-nya.


  3. Bukan gelar, jabatan dan kekayaan yang menjadikan ‘Orang Menjadi Mulia’, Jika kualitas pribadi kita buruk, semua itu hanyalah ‘Topeng Tanpa Wajah‘.


  4. Ciri seseorang (pemimpin) itu “Baik” akan Tampak dari :
    » kematangan pribadi,
    » buah karya,
    » serta integrasi antara ‘Kata dan Perbuatan‘-nya.


  5. Jika kita belum bisa membagikan harta atau membagikan kekayaan, maka bagikanlah ‘Contoh Kebaikan‘ karena hal itu akan ‘Menjadi Tauladan‘.



  6. Jangan pernah menyuruh orang lain untuk berbuat baik, sebelum menyuruh diri sendiri’,
    Awali segala sesuatunya untuk kebaikan dari diri kita sendiri.


  7. Pastikan kita sudah melakukan yang terbaik dan ‘Beramal’ hari ini, baik dengan:
    » materi,
    » dengan ilmu,
    » dengan tenaga,
    » atau minimal dengan ‘Senyuman yang Tulus’…


  8. Para Pembohong akan
    ‘Dipenjara oleh Kebohongannya’ sendiri.
    Orang yang Jujur akan
    ‘Menikmati Kemerdekaan’ dalam Hidupnya.


  9. Bila memiliki ‘Banyak Harta’, maka kita lah yang akan ‘Menjaga Harta’.
    Namun jika kita memiliki ‘Banyak Ilmu’, maka Ilmu lah yang akan ‘Menjaga Kita’.


  10. Bila ‘Hati Kita Bersih’, tak ada waktu untuk :
    » Berpikir Licik,
    » Curang,
    » atau Dengki,
    sekalipun terhadap orang lain.


  11. Bekerja keras adalah ‘Bagian dari Fisik’, bekerja cerdas merupakan ‘Bagian dari Otak’, sedangkan bekerja Ikhlas adalah
    ‘Bagian dari Hati’.


  12. Jadikanlah setiap ‘Kritik’ bahkan ‘Penghinaan’ yang Kita Terima sebagai ‘jalan untuk memperbaiki diri’.


  13. Kita tidak pernah tahu kapan ‘Kematian’ akan ‘Menjemput Kita, tapi yang kita tahu adalah kematian itu pasti datang dan seberapa banyak bekal rohani yang kita miliki untuk Menghadapinya..


Renungkanlah…

Semoga bermanfaat buat kita semua.

Kiriman : Indahwati
Editor : Wea Kissparry

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Kissparry

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Kissparry

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca