Cara Membersihkan Toren – Tandon Air agar Kembali Kinclong Seperti Baru, Tanpa Orangnya Masuk Toren

Toren atau tandon air yang semula berlumut warna hitam pekat bisa rontok hitamnya menjadi bersih cerah menyenangkan, dengan larutan ini.

Toren atau tandon air yang ini sudah digunakan sejak lama, lebih kurang 12 tahun yang lalu, dan sudah sewajarnya kalau lumutnya sudah cukup tebal, meskipun secara berkala tentu dibersihkan secara manual.

Seingat saya sudah dibersihkan 4 (empat) kali, artinya tidak setiap tahun toren dibersihkan. Dan yang lebih penting lagi, dulu kalau membersihkan harus orangnya masuk ke dalam toren.

Beberapa tahun yang lalu, saya diberi tahu oleh seorang tukang bangunan, supaya tidak muncul lumut lagi, saya diminta untuk mengecat bagian luar dengan Aquaprof (atau merek sejenis).

Sejak 2019, bagian luar toren saya cat dengan AM (merek sejenis aqua prof), hasilnya sudah lumayan, sepertinya tidak muncul jamur atau lumut yang baru lagi dan sisa kotornya air masih tetap ada.

Namun 2020, toren masih dibersihkan dengan cara masuk kedalamnya, biasanya dengan sikat biasa.

Tahun 2022, akhirnya benar-benar saya cat dengan Aqua prof dengan 2 (dua) lapis warna original, sewaktu dicat dengan AM juga 2 (dua) lapis warnanya senada dengan warna genting, sehingga kalau dengan pengecatan sebelumnya sudah 4 (empat) lapis.

Sejak saat itu memang lumut tidak tampak tumbuh lagi, meskipun menyisakan kerak dan lumut yang cukup hitam, dan sepertinya ini mengganggu kejernihan air yang masuk ke bak mandi.

Cara membersihkan, orangnya tidak perlu masuk kedalam toren, cukup dibersihkan sisa-sisa kotoran air dengan cara menggunakan selang dan paralon yang disambung.

Paralon diletakkan bagian dibawah berfungsi untuk pegangan dan selang dibagian atas untuk saluran pembuangan sisa kotoran air. Ada sisa kotoran air tanah, yang secara periodik harus dibersihkan karena menumpuk.

Baca juga : Berkebun di Malam Hari, Dipastikan Tidak Kepanasan, Memindah Bunga Sikas dan Janda Bolong

Catatan Alat 1 :
– paralon,
– selang kecil, dan (kelak dapat digunakan sebagai saluran untuk pembuangan air)
– konektor.

Posisi (Letak) Toren, Apung-apung, Waktu Itu

Sebelum menggunakan toren, saya persiapkan dulu dudukan toren diletakkan ditempat tinggi, agar air lancar mengalir ke bak mandi dan lainnya. Dibuatkan dudukan, berupa cor beton, diatap rumah.

Meskipun toren berada di lantai 3 (tiga), namun kebetulan karena tanahnya itu berundak, saya bisa menjangkaunya tidak perlu memakai tangga, tetapi jalan ke belakang rumah dengan cara melewati jalan tanjakan yang letaknya 3 rumah disebelah kanan, dan kalau lewat tanjakan jalan sebelah kiri rumah harus keliling melewati 6 rumah (memutar).

Untuk mencapai letak toren saya bisa juga menggunakan tangga (ondho), dari teras lantai 3, dan ini hanya awal-awal dulu, ya, harus manjat-manjat (menek-menek), dan sekarang lebih nyaman jalan keliling kira-kira 150m.

Apung-apung hanya dipakai diawal penggunaan toren, sekitar 3 tahun pertama (dari 2010), sudah ganti dengan 2 (dua) apung-apung, namun kurang pakem masih bocor.

Dan karena apung-apungnya masih bocor alus (istilahnya), ketika air di toren penuh, harus mematikan kran didekat meteran, akhirnya sekitar 2016 sampai beberapa tahun kedepan sama sekali nggak pakai apung-apung, ya sudah, kalau toren penuh maka kran dimeteran ditutup saja. Jadi air los, kalau toren penuh maka airnya terdengar jelas, dibawah sudah disiapkan tadah berupa ember.

Belanja Online Semakin Populer Setelah Pandemi Covid-19

Sekitar tahun 2022, saya membeli aqua prof secara online, setelah itu peralatan apung-apung juga dibeli secara online, termasuk apung-apungnya juga beli online.

Yang menarik adalah gratis ongkir dan harga apung-apung bisa memilih setengah atau sepertiga dari apung-apung yang dibeli secara reguler (waktu itu).

Harga apung-apung yang dipakai sekarang sekitar Rp 30.000,- sementar apung-apung reguler waktu itu harga paling murah dan bagus itu sekitar Rp 70.000,- dan ada yang lebih mahal.

Apung-apung murah(an) dengan harga sekitar 30K tetapi pakem (seperti rem motor saja, pakem) dan nggak bocor lagi.

Apabila melihat gambar yang dibawah, satu toren menggunakan dua apung-apung, itu sejarahnya, jalur yang satu (lama) adalah jalur apung-apung reguler dulu, dan yang satunya apung-apung jalur baru.

Entah mengapa, itu ukuran paralon dan sambungannya, ruang dalam seperti ada perbedaan, nggak bisa gathuk, sehingga jalur lama menggunakan sambuangan paralon lama, alhamdulillah bisa ditempeli atau disambungkan dengan apung-apung model baru.

Jalur yang lama itu, bisa berfungsi tetapi karena arahnya menjulur kebawah, maka ini air dalam toren tidak sampai mentog ke mulut toren.

Akhirnya, dibuatlah jalur air kedua yang didisain air bisa sampai penuh. Karena apung-apung bisa mepet keatas.

Sekitar 2 – 3 tahun belakangan ini (Feb. 2024), saya sudah tidak lagi membersihkan toren dengan cara masuk kedalamnya. Membersihkan cukup dengan selang dan paralon pendek yang disambung (lihat catatan alat 1).

Citrun Acid (Asam Sitrun) – Biang Sitrun

Sudah nyaman pada kondisi toren tersebut, tiba-tiba seorang teman yang juga tetangga Kissparry Semarang, memberitahu dan memberikan barang yang bisa membersihkan kerak kamar mandi, namanya sitrun.

Sitrun dicampur dengan air secukupnya disemprotkan ke bak kamar mandi, dan wow, hasilnya bak mandi jadi bersih berseri.

Istri saya bilang “mbok dicoba iku toren dibersihkan karo Sitrun”, katanya. Ini kamar mandi kemarin saya kasih sitrun hasilnya bersih.

“Saya pernah kenal ada namanya sitrun sir, apa bahan minuman itu?”, tanyaku, dan dijawab “sepertinya ya”. “Belinya dimana?” saya tanya lagi. Dijawab “Dipasar Peterongan ada, itu yang jual kardos biasanya punya”. Oke kalau begitu saya coba cari online saja.

Beli Biang Sitrun @50gram Rp3.000,- secara online melalui marketplace Shoopee, saya beli 7 buah, berarti 350gram (50 gram x 7 buah), beli di Semarang kena ongkir Rp3.000 karena barang sampai dalam 2 jam (instan). Nggak apa-apa, misal pergi ke Pasar Peterongan, harganya juga belum tahu dan parkir Rp2.000,-

Sebenarnya agak mahalan ini, karena ada toko di Tangerang/Jakarta, yang beratnya 250gram harganya hanya sekitar Rp4500,-.

Alatnya apa? saya tanya ke istri, pakai semprotan, kemarin yang saya pakai, bekas Kispray (semprotan pewangi).

Catatan alat 2 :
– alat semprotan (boleh bekas, boleh baru)
– kaos tangan / sarung tangan jika perlu

Memikirkan Tekniknya atau Alurnya

Tujuan tidak hanya membersihkan toren, tetapi juga membersihkan saluran pada paralon jalur masuk, dan saluran pada paralon jalur keluar.

Alurnya perlu dipikirkan, minimal butuh bantuan seorang lagi, agar cepat tidak naik turun, kalau sendiri nanti terlalu capek naik turun.

Butuh 2 (dua) Orang (tambah 1 orang teman)

Kebetulan toren diletakkan di lantai 3 di atap, sehingga perlu bantuan orang lain. Bisa sendiri nanti naik turun. Ini kaitannya dengan on/off kran dekat meteran, dan jalur baypass. Oiya, saluran toren sudah diberi baypass antara air masuk dan air keluar.

Kebetulan didekat toren sudah saya beri kran untuk kontrolan sekaligus jalur apung-apung kedua, jalur ini nanti untuk saluran air guna membersihkan, karena saya tidak perlu masuk kedalam toren. Saya sih belum belum pernah masuk ke toren, yang masuk biasanya Alif.

Air dalam Toren Dihabiskan

Air dalam toren dihabiskan sesuai saluran keluar, tidak sampai saluran pembuangan, mengapa? Karena yang dibersihkan tidak hanya toren saja tetapi sekaligus saluran air masuk (input) juga saluran air keluar (output).

Setelah air dalam toren habis, posisi kran di meteran masih mengalir (on) sehingga air bisa sampai toren (atas) untuk keperluan bilas dan membuat cairan sitrun di alat penyemprot.

“Saya pergi ke atas membawa alat komunikasi (HP) dekat dengan toren atapnya lantai 3, nanti tunggu saya hubungi”, saya menyampaikan ini kepada Alif AW.

Baca juga : Cara Membuat Bedak Dingin Bayi (Wedak Adem) dan Bahan yang Digunakan

Tekniknya

Jadi sebelum saya pergi ke atap lantai 3, sudah bincang-bincang dengan Alif AW yang akan membantu. “Tugas saya diatas, sementara kamu dibawah, nunggu aba-aba, karena toren akan saya bersihkan dulu kasih cairan.” saya bilang ke Alif AW berkoordinasi.

“Apakah kamu ngerti kran baypass”, tanyaku. Nggak ngerti, katanya. Itu lho yang dekat dapur ada kran naik turun dan yang tengah, malang, kalau lurus berarti fungsinya, nge-bypass. Iki istilah wea biar gampang.

Saluran kran ke bak mandi dan bak cuci piring sudah saya pasang selang agar nantinya air kotor yang keluar dari saluran keluar langsung terbuang.

Setelah di toren sudah disemprot larutan biang sitrun diulangi 3 kali, jadi jeda antara pemberian cairan pertama dan kedua minimal 30 menit, artinya penambahan air dalam toren sudah cukup untuk mengisi jalur saluran keluar, sebab ada proses bilas.

Catatan. Saya membuat cairan untuk satu Kispray diisi air agak penuh ditambah 50gram dan 25gram, karena tidak ada patokan, maka ini kira-kira saja, diperkirkan sendiri.

Baca juga : Pembersih Kutek (Cat Kuku) Bikin Helm Kusam Jadi Kinclong, Silakan Mencoba

Kondisi Toren dan Proses Pembersihan

Sebelum mulai menyemprotkan cairan biang sitrun, saya telepon ke Alif AW untuk memastikan saluran air keluar sudah habis semua, coba cek 3 saluran diatas dan 2 saluran dibawah.

Oke, semua saluran air keluar sudah habis dan tidak mengalir.

Cairan disemprotkan merata ke seluruh permukaan toren (yang dalam saja ya), ternyata satu botol Kispray masih kurang merata, dan bikinlah cairan kedua dengan komposisi yang sama, untuk disemprotkan kembali yang kurang, dan sisanya disemprotkan ke tempat yang paling hitam.

Saya beli 7 bungkus @50gram, padahal yang saya bawa keatas hanya 5 bungkus, dan sekarang sudah terpakai 3 bungkus.

Setelah habis 3 bungkus biang sitrun, dalam waktu sekitar 45 menit, kotoran sudah terlihat pada rontok sendiri.

Saya menghubungi Alif, “halo ini sudah akan dimulai ya, biar jalur keluarnya bisa sama-sama waktunya, silakan saluran air keluar yang dibawah dinyalakan sampai air keluar, terus kemudian tutup kembali kran, ben banyune mandeg di saluran keluar”

Setelah ditunggu lebih kurang 60 menit, kemudian proyek dilanjutkan membersihkan saluran air masuk.

Mengapa saluran air masuk dan keluar dibedakan atau dipisahkan, karena jalurnya berbeda. Dan kondisi toren sudah lebih bersih.

Baca juga : Tips Cara Memanfaatkan Lahan Sempit Terbatas untuk Berkebun

Saya pun diskusi dengan Alif, saya bilang “saiki ngurusi ngresiki saluran banyu sing mlebu (red: sekarang ngurus bersihkan saluran air yang masuk)”, Oke jawab Alif.

Tekniknya ngene (red: begini), ya, sesampai aku nanti diatas, nanti akan saya kabari, intinya memastikan kran dekat meteran dimatikan, dan kran yang biasa untuk cuci motor dibuka (kran yang biasa cuci motor merupakan kran saluran masuk tapi bisa langsung keluar yang diletakkan didekat kran meteran. Ini adalah kran standar diberikan dari pengelola air.

“Setelah pekerjaan ini dilaksanakan, nanti kita baru ke bengkel motor, sambil menunggu proses pembersihan oleh cairan yang dialirkan disaluran masuk dan sekaligus saluran keluar,” seraya berkoordinasi.

Catatan ya, semua saluran keluar yang menuju bak mandi atau lainnya dibuang keluar bak dengan cara menambah atau memasang selang. Lihat gambar, agar air kotor tidak masuk ke bak mandi.

Pembersihan Saluran Masuk dan Saluran Keluar

Bikin larutan cairan biang sitrun lagi, disemprotkan tetap melalui toren, disemprotkan kearah kotoran di toren yang membandel.

Sebenarnya tidak membandel, hanya karena membersihkannya di siang hari dengan terik matahari yang lumayan, menjadikan bagian atas toren cepat kering.

Saya mengisi kembali toren dengan air yang diperkirakan bisa menyebar ke seluruh saluran air di paralon-paralon baik saluran masuk ataupun saluran keluar, jangan terlalu banyak airnya karena akan memengaruhi kualitas dari cairan yang akan menyebar kembali ke seluruh saluran.

Untuk bisa menyatukan antara saluran masuk dan saluran keluar, saya punya yang namanya kran baypass. Kran baypass atau kran bebas hambatan merupakan kran yang terhubung pada saluran masuk dan saluran keluar.

Fungsi kran bypass sebenarnya untuk mengatasi dikala air tidak bisa masuk ke toren karena mungkin tekanannya terlalu kecil, maka kran bypass dibuka akan saluran masuk langsung terhubung dengan saluran keluar, sehingga air bisa langsung ke bak mandi atau tempat lainnya.

Setelah mengisi air secukupnya, kemudian kran didekat meteran ditutup, dan air masuk dibuang semuanya melalui kran kontrol masuk, yang biasa saya sebut kran untuk cuci motor (biar gampang saja), karena didekat ini ada 3 kran, yaitu kran meteran, kran setelah kran meteran, dan kran kontrol keluar paling bawah.

“Oke, saiki kran meteran ditutup”, oke, “kran sing biasa dienggo cuci motor di buka sampai airnya habis, dan dipastikan ora ngalir maneh”, …. oke…. ini saya komunikasi via telepon WhatsApp sesekali mode Video.

“Kalau sudah kran yang untuk cuci motor, ditutup dulu”, oke…., pergilah ke lantai 2 untuk membuka kran byapass, kamu sudah ngerti belum yang tak sebut kran bypass, itu lho kran yang didekat jendela dapur (maaf ya dapur ditempatku untuk berada di lantai 2) ….. iku lho kran munggah (mlebu) kran mudun (metu) tengahe ana kran… dibuka… buter sehingga lurus.. …………. oke………..

Dengan dibuka kran bypass berarti saluran air masuk dan saluran air keluar sudah menjadi satu.

“Saiki buka kran yang untuk cuci motor hingga airnya keluar dari selang”, oke, stop, saya memantau dari keluarnya air di toren yang mana air sudah saya isi terlebih dahulu. —- oke —

Ini tujuannya untuk menggenani atau merendam saluran air masuk dengan cairan biang sitrun.

“Buka kran keluar paling bawah kran kontrol, sudah keluar airnya”… oke —, ini merendam kembali saluran keluar, paling bawah …… oke…..

“Buka kran di kamar mandi bawah, sampai keluar airnya” oke…… “Hai– hai — yang dikamar mandi stop — stop jangan banyak-banyak yang keluar”, ya berkurangnya air genangan biang sitrun tampak di dalam toren…

“Sekarang buka tiga kran yang diatas lantai 2 sampai keluar air “, oke….. mulai dari yang biasa dipakai wudhu, kran untuk cuci di luar, kran bak kamar mandi lantai 2, kemudian kran di dapur, jadi diperkirakan dimulai dari kran yang paling rendah ke kran yang paling tinggi, agar paralon semua terendam cairan/larutan biang sitrun.

“Oke sekarang kita menunggu semua terendam larutan biang sitrun”, kataku, aku sudah turun dari atap rumah, “Hiya lebih lama terendam lebih bersih dan lebih baik”, kata Alif.. Sekarang aku ke bengkel dulu, nanti kalau buka saya kabari.

Baca juga : Obat Batuk Tradisional Jeruk Bakar dan Kecap, Mudah Membuatnya

Toren Setelah Dibersihkan / Diberi Larutan Biang Sitrun

Begitu selesai dari bengkel motor, kebetulan motor saya diservis dahulu, baru motornya Alif, aku pulang dulu tak ngecek toren.

Benar juga, ternyata kotoran di toren sudah larut / rontok karena larutan biang sitrun.

Ini yang bagian atas kok masih ada garis-garis yang belum bersih, saya tolong dikirimi pel saja untuk saya gosok dengan pel, saya menelpon istri saya, dijawab, nanti pel nya kotor, disemprot lagi saja.

Maka ini saya membuat cairan terakhir, dari 7 bungkus citrun @50gram tinggal 1 bungkus, sehingga 7 bungkus itu semua sudah habis dibikin larutan biang sitrun.

Toren setelah dibersihkan

Sambil saya semprot beberapa bagian yang masih tampak belum bersih, otomatis masih menunggu beberapa saat sekitar 30 menit lagi.

“Oke, ini sekarang kran dekat meteran dibuka sebentar” … oke….. didiamkan lagi, tujuannya untuk merendam paralon bagian atas sekitar toren…. ditunggu sekitar 30 menit…

Saya turun dari atap untuk makan siang…. ditinggal makan dulu….

Oke,…. ini nanti saya kembali ke atas (atap)…. melalui jalan biasa, nggak pakai menek-menek dengan tangga… cukup jalan melingkari beberapa rumah.

“Halo, kran bypass tolong ditutup kembali, setelah itu kran meteran dibuka, dan ditutupnya tunggu aba-aba dari saya”, oke….. kran meteran ditutup ya (pastikan kran bypas sudah tertutup), dengan kran bypass tertutup, saluran masuk dan saluran keluar sudah terpisah lagi.

“posisi kran meteran masih tertutup, sekarang buka kran yang untuk cuci motor”, tujuannya membuang larutan biang sitrun di paralon jalur masuk, “oke… buka kran meteran dan tutup kran cuci motor, oke…. setelah beberapa saat stop… kran cuci motor, sambil mengisi toren dengan air secukupnya. Stop kran meteran.

Saya sudah posisi turun dari atas (atap) toren, kemudian membuka kran saluran keluar, satu persatu mulai dari yang letaknya paling bawah, wow hasilnya tampak luar biasa, air kotor keluar kecoklatan, terus kran kamar mandi dibuka.

Selanjutnya kran yang diatas, kran di luar, kran untuk wudhu, kran bak mandi atas, dan kran dapur, dibuka satu persatu, dan yang tampak paling kotor adalah di kran yang paling bawah, mungkin kotoran ikut keluar disini semua.

Setelah dipastikan air yang di toren tadi habis, kemudian kran meteran dibuka lagi… untuk mengisi dan seluruh kran saluran keluar dibuka semua, ini proses pembilasan..

Diperkirakan cukup dan saluran masuk ditutup, oiya… saya sudah bikin kran kontrol saluran masuk didekat toren, jadi kran di meteran tidak perlu ditutup, saya cukup menutupnya di kran kontrol masuk dekat toren.

Air di dalam toren dihabiskan dengan cara memasang selang kecil melalui saluran pembuangan akhir di toren. Habis air diisi, habis air diisi, sambil toren sesekali disemprot dengan air bersih…

Airnya didapat dari mana? saya punya saluran air keluar langsung dari meteran yang didekat toren. Kran dipasangi selang digunakan untuk menyemprot atau membilas toren. Kalau tidak punya saluran air ini, bisa dengan cara pakai gayung mengambil dari air masuk yang ke toren.

Toren diisi lagi kira-kira seperempat kemudian seluruh saluran keluar dibuka semua, dalam posisi air masih dibuang tidak dimasukkan ke dalam bak. Diulangi 2 kali, sudah tampak bersih dari sisa-sisa larutan biang sitrun.

Toren Mulai Diisi Air

Toren diisi kembali dengan air bersih, dan kebetulan saya ngisinya malam hari, kemudian saya mengambil gambar seperti dibawah ini adalah pagi hari.

Menurut saya, proses pembersihan ini berhasil, dan bisa dicoba dan dibagikan kepada para pembaca. Saya merasa puas (sementara), dan akan mencoba membersihkan lagi saluran masuk atau saluran keluar yang jalur lama, yang dibuat sekitar tahun 1980-an.

Sebab mungkin yang saluran lama tersebut masih kurang bersih, nanti dilain waktu tentunya. Dan caranya sama…

Hanya saja, karena toren saya dahulu pernah bocor, sepertinya ada rembesan dibekas bocor yang waktu itu sudah ditembel.

Istilah-istilah yang Digunakan

Istilah mungkin berbeda suatu tempat dengan tempat yang lain, ini berkaitan dengan bahasa sehari-hari.

Saluran masuk dan saluran keluar, jika kita menggunakan tandon air dalam hal ini toren, maka ada saluran masuk berarti jalur air yang masuk ke toren, sedangkan saluran keluar adalah saluran air yang keluar dari toren.

Bypass, maksudnya kran penghubung antara saluran masuk dan saluran keluar, berfungsi untuk sarana mengalirkan air langsung jika air tidak kuat masuk ke toren.

Oleh karena hal tersebut maka diatas bypass dipasang kran juga, ini manfaatnya banyak.

Misal, kita tahu waktu tertentu tekanan air berkurang sehingga air tidak sampai masuk toren, untuk menjaga air di toren tetap ada, kita bisa menggunkan bypass dan kran keluar, kran bypass dibuka dan kran keluar diatas bypass ditutup.

Kontrol saluran, saluran masuk dan saluran keluar masing-masing dipasang kran biasa. Kran yang jalur masuk biasanya sudah dipasang oleh penyedia jasa.

Salam, semoga bermanfaat.

oleh Eswede Weanind
editor LikKasjo

2 thoughts on “Cara Membersihkan Toren – Tandon Air agar Kembali Kinclong Seperti Baru, Tanpa Orangnya Masuk Toren


  1. Intinya, membersihkan ini dengan larutan biang sitrun,
    Citrun Acid (biang sitrun) dapat dibeli secara online, ataupun di toko penjual bahan kue atau toko penjual kardus.
    Larutkan 50gram – 75gram pada alat penyemprot
    Untuk media luas/lebar dengan cara disemprotkan sedangkan media sempit dilakukan dengan merendam
    Waktu tunggu minimal 30 menit.
    Jika kotoran sudah lama “ngetel” bisa diulang sesuai kebutuhan.
    Salam

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Kissparry

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Kissparry

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca