Mengenalkan Anak pada Allah, dalam Tanya Jawab

Materi Tanya Jawab : Mengenalkan Anak Pada Allah
Pemateri : Ustadz Lilik Prihyanto
FKDI Edisi : Jum’at, 24 Maret 2017
🌿🕊🌿🕊🌿🕊🌿🕊🌿🕊

1.Ijin bertanya ustadz, apa do’a nya jika suami istri hendak berhubungan badan, supaya ketika Allah memberikan keturunan pada nya, tidak di ganggu syaithon bayi tersebut?

Syukran 😊

2.Tanya ustadz
Bagaimana cara agar anak mau melaksanakan sholat Dan ngaji Tanpa di suruh orang tua, maksudnya agar Ada keinginan sendiri pak ustadz

3.Assalamualaikum saya mau bertanya bagaimana menjelaskan tentang malaikat, sedang anak kita kalau penjelasan saja belum mengerti ust… jazakumullah

4.Ustadz ada pertanyaan dari rekan di WA sebelah (ust. Kiki) :
Ini anak saya kok seringnya kalau di ingatkan malah ngambek.. kalau nangis di suruh diam malah tambah keras nangisnya.. sama orang tua sering madoni.. minta saran dan solusinya.. thanks
Mohon pencerahan

  1. Afwan baru nyimak
    Terimkasih atas ilmunya 🙏🏻🙂
    Awalnya takut adzanin
    Anak karena ada beberapa golongan yang membid’ah kan
    Insyaa Allah kalau sudah tau dasarnya tidak takut lagi 🙏🏻🙂
    Jawaban :
  2. Ada pembiasaan sejak dalam kandungan, setelah dia lahir juga melihat orang tuanya dalam sholat serta anak selalu dibacakan Al-Quran disampingnya boleh kedua orang tua bersama sama saling menyimak atau gantian misal pagi ayahnya sore bundanya atau sebliknya, kemudian saat tidak dibacakan Al Quran oleh orang tua langsung maka sering perdengarkanlah bacaanya, yang paling penting disini sosok orang tua sebagai model yang baik bagi anaknya, kemudian berdoa

(رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ)

2.Menjelaskan bahwa “Wajib Hukumnya Malaikat itu Benar-Benar ADA”
Malaikat bukan sekedar dongeng/kisah negeri antah berantah. Malaikat benar-benar ada. Meskipun saat ini kita tidak bisa melihat wujud fisiknya. Saat anak bertanya, “mengapa kita harus beriman pada malaikat padahal kita tidak bisa melihatnya?”

Jawabnya : “Ini merupakan kepatuhan kita kepada yang menciptakan kita, yaitu Allah Swt; yang memerintahkan kita beriman kepada malaikat. Bukankah kita sudah dikaruniai Allah aneka kenikmatan? Maka meskipun kita tidak bisa melihat fisiknya, sebagai bentuk kepatuhan kita adalah dengan beriman kepada malaikat”

Menjelaskan fisik/ciri-ciri Malaikat; dan apa yang membedakannya dengan makhluk lainnya

Pertama, malaikat diciptakan oleh Allah dari cahaya. Allah memberikan keistimewaan kepada malaikat dengan menciptakannya dari cahaya. Bukankah cahaya itu indah dan sangat kita butuhkan? Adapun jin diciptakan Allah dari hawa panas dan api. Api rasanya panas; tidak enak. Adapun Adam diciptakan Allah dari tanah; sedang kita diciptakan dari air mani. Karena kakek moyang kita diciptakan dari tanah, maka kita pun akan kembali ke tanah.

Kedua, malaikat mempunyai ciri-ciri sayap. Jumlah sayapnya berbeda-beda antara satu malaikat dengan malaikat lainnya. Ada yang punya sayap dua, tiga, empat, atau berapapun sesuai kehendak Allah (Al Quran Surat Fatir). Ada malaikat yang sayapnya lebih dari 4, seperti malaikat Jibril (600 sayap; satu sayap panjangnya seperti jarak antara timur dan barat)

Ketiga, jumlah malaikat tidak dapat dihitung, banyak sekali. Dalam surat Al Muddatstsir ayat 31 Allah berfirman, “Tidak ada yang tahu jumlah tentara Allah, kecuali hanya Allah”. Sebagai gambaran, di langit yang sedemikian luasnya itu, ada 1 malaikat setiap jarak 4 jari kita (kurang lebih 7 cm). ini baru yang ada di langit. Belum yang naik turun, dsb.

Menjelaskan Sifat Malaikat
Di antara sifat yang paling menonjol adalah malaikat adalah makhluk yang selalu patuh pada Allah; tidak pernah berbuat maksiat sedikitpun. Hal ini termasuk perbedaan antara malaikat dan manusia. Manusia lebih sering tidak patuhnya. Dan yang malaikat selalu lakukan adalah selalu bertasbih kepada Allah, dan tidak pernah merasa lelah dan bosan.

Menjelaskan Nama dan Tugas Malaikat
Di antara banyak malaikat tersebut, ada beberapa malaikat yang punya nama (di antara yang punya nama, ada yang kita ketahui dan ada yang tidak kita ketahui).

Contoh malaikat jibril bertugas menyampaikan wahyu dari Allah kepada para Rasul dan Nabi. Malaikat Mika’il : tugasnya menurunkan hujan dan mendistribusikannya. Ada malaikat yang bertugas mencabut nyawa, yang tidak akan pernah mundur atau maju.

Ada malaikat yang siap mencatat apa yang kita ucapkan atau perbuat; entah baik atau buruk. Ada malaikat yang tugasnya keliling menghadiri majelis dzikir dan ta’lim. Ada sebagian malaikat yang disebutkan bertugas menjaga manusia. Seandainya manusia itu akan ditimpa bahaya, sedang Allah belum berkehendak orang tersebut celaka; malaikat bertugas menjaga manusia tersebut.

Jadi jangan khawatir ketika kita taat kepada Allah. Ada pula malaikat yang tugasnya mendatangi kita di kuburan, yaitu Munkar dan Nakir, menanyakan pertanyaan-pertanyaan “Siapa Rabbmu, siapa nabimu, apa agamamu?”

Menjelaskan Buah Beriman kepada Malaikat
Pertama, kita akan semakin sadar tentang keagungan Allah Swt. Koq bisa? Karena kebesaran makhluk ciptaan itu menunjukkan kebesaran yang menciptakan. Jika malaikat jibril sayapnya saja sebesar itu, bagaimana dengan Allah yang menciptkana malaikat Jibril? Yang Makanya saat kita shalat selalu diawali takbiratul ihram, “Allahu Akbar!”

Kedua, kita akan semakin berhati-hati ketika berucap dan berbuat. Hal ini karena kesadaran bahwa di kanan kiri ada malaikat yang siap mencatat selalu. Sangat manjur untuk mengajari anak berperilaku baik, meskipun tidak ada orang tua di dekatnya. Termasuk kewaspadaan terhadap malaikat maut

Ketiga, kita akan semakin tegar lagi dalam menjalankan perintah Allah meskipun banyak orang yang mencibir. Karena malaikat senantiasa mencatat kebaikan yang kita lakukan.

Keempat, kita akan semakin waspada menghadapi Malaikat Maut.
Sudahkah di jelaskan seperti diatas , jika sudah maka boleh kita mngingat malaikat disetiap peristiwa secara langsung, misal ada percakapan” nak ini ada hujan malaikat siapa ya yang ditugasi Alloh untuk menurunkan hujan?”, atau saat ada kematian, boleh kita tanya” Dik siapa yang ditugasi Alloh untuk.mencabut nyawa?”, tapi pertanyaan ini stelah menjelaskan tugas dan sifat malaikat kepada mereaka anak anak kita

3.Ingatkan anak kita dengan cara yang tepat dan baik, bisa jadi di melakukan sesuatu itu ada sebabnya maka kita dalam.mengingatkan harus tahu dulu apa yang sebenarnya anak inginkan dan apa senab perbuatan itu terjadi pada anak, kemudian kita tabayun dn dialog yang baik dengan anak kita sambil kita mencari dan menguatakan data yang kita ambil kemudian berikan solusi praktis kepada anak kita untuk keluar dari masalahnya, ungkapkan pikiran dan usulan kita, terakhir ungkapkan perasaan kita terhadap perbuatan anak kita sifatnya adalah muhasabah bersama dan tidak memojokan anak kita.

Kemudian jika anak kita nangis kita harus tahu penyebabnya , biarkan dulu dia nangis setelah agak reda boleh kita tabayun atau konfirmasi penyebab nangisnya kemudian baru diberikan nashihat atau solusi

  1. حَدَّثَنَا يَحْيَ بْنِ يَحْيَ وَ إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ (وَاللَّفْظُ لِيْحَيَ) قَالَ: أَخْبَرَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ سَالَمٍ عَنْ كَرِيبٍ عَنْ ابْنِ عَبّاسٍ. قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : : أَنَّ أَحَدَهُمْ، إِذَا أَرَادَ أَنْ يَأْتِيَ أَهْلَهُ، قَالَ: بِسْمِ اللهِ اَللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ. وَ جَنِّبْنِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا، فَإِنَّهُ إِنْ يُقَدَّرْ بَيْنَهُمَا وَلَدٌ فَي ذَالِكَ، لَمْ يَضُرَّهُ شَيْطَانٌ أَبَدًا

رَوَاهُ صَحِيحْ مُسْلِمْ : ١٤١٣، صَحِيحْ الْبُخَارِي:٥١٦٥

Artinya:
Sabda Rasulullah Shollallahu ‘Alayhi Wasallam : “Jika diantara kalian bersetubuh dengan istrinya (atau istri dengan suaminya), seraya berdoa wahai Allah jauhkanlah syaitan dari kami, wahai Allah jauhkanlah syaitan dari anugerah yang akan Kau berikan pada kami. Maka jika ditentukan bagi mereka anak, tak akan di perangkap syaitan selama-lamanya ” (Shahih Bukhari).

  1. Dari ‘Ubaidillah bin Abi Rofi’, dari ayahnya (Abu Rofi’), beliau berkata,

رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَذَّنَ فِي أُذُنِ الْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ حِينَ وَلَدَتْهُ فَاطِمَةُ بِالصَّلَاةِ

“Aku telah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengumandangkan adzan di telinga Al Hasan bin ‘Ali ketika Fathimah melahirkannya dengan adzan shalat.” (HR. Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi)
Hadits kedua:

Dari Al Husain bin ‘Ali, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ وُلِدَ لَهُ مَوْلُودٌ فَأَذَّنَ فِي أُذُنِهِ الْيُمْنَى وَأَقَامَ الصَّلَاةَ فِي أُذُنِهِ الْيُسْرَى لَمْ تَضُرَّهُ أُمُّ الصِّبْيَانِ

“Setiap bayi yang baru lahir, lalu diadzankan di telinga kanan dan dikumandangkan iqomah di telinga kiri, maka ummu shibyan tidak akan membahayakannya.”

(Diriwayatkan oleh Abu Ya’la dalam musnadnya dan Ibnu Sunny dalam Al Yaum wal Lailah).
Ummu shibyan adalah jin (perempuan).

Hadits ketiga:
Dari Ibnu Abbas, beliau mengatakan,

أذن في أذن الحسن بن علي يوم ولد ، فأذن في أذنه اليمنى ، وأقام في أذنه اليسرى

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adzan di telinga al-Hasan bin ‘Ali pada hari beliau dilahirkan maka beliau adzan di telinga kanan dan iqamat di telinga kiri.” (Diriwayatkan oleh Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman)

S E L E S E I

🌿🕊🌿🕊🌿🕊🌿🕊🌿🕊

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Kissparry

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Kissparry

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca