Kapal Pesiar Oligarki Rusia Buron Uni Eropa, Berlabuh di Tempat yang Aman, Maladewa

Sehari setelah miliarder batu bara dan pupuk Rusia, Andrey Melnichenko, dimasukkan dalam daftar sanksi Uni Eropa pada 9 Maret 2022, kapal pesiar supernya Motor Yacht A berhenti menyiarkan lokasinya saat berada di perairan Maladewa.

Di Italia, empat hari kemudian, pihak berwenang menyita kapal Melnichenko lainnya – kapal pesiar layar terbesar di dunia, yang diperkirakan oleh polisi bernilai $578 juta atau Rp8,3 triliun.

Uni Eropa sedang sibuk memasukkan konglomerat Rusia dalam daftar sanksi karena diduga ikut menyokong Presiden Putin dalam invasi ke Ukraina. Harta mereka di Eropa pun disita, termasuk kapal pesiar.

Mematikan perangkat yang memungkinkan pihak berwenang melacak keberadaan kapal dapat membantu menjauhkan yacht dari pandangan mereka.

Tetapi di Maldives atau Maladewa, peluang tindakan terhadap properti oligarki yang terkena sanksi sangat kecil kemungkinannya. Menurut sejumlah sumber di negeri kepulauan itu, tidak ada dasar hukumnya menyita kapal yang tidak melakukan pelanggaran.

Kepala jaksa penuntut negara itu, Hussain Shameem, mengatakan dalam sebuah wawancara, pihak berwenang tidak dapat dengan mudah menyita kapal yang berkunjung kecuali jika kejahatan dilakukan di bawah peraturan . hukum setempat

Kapal Melnichenko adalah salah satu dari enam yacht oligarki Rusia yang telah meluncur di antara atol Maladewa, barat daya India, sejak negara-negara Barat menghantam beberapa oligarki dengan sanksi sebagai tanggapan atas invasi Rusia 24 Februari.

Tiga dari kapal pesiar mengaburkan lokasi mereka, mengubah tujuan yang dilaporkan atau pindah ke perairan internasional, menurut data yang disediakan oleh MarineTraffic, penyedia analisis kelautan.

Bulan lalu, juru bicara Melnichenko mengatakan kepada Reuters bahwa pengusaha itu menolak sanksi tersebut karena dia tidak memiliki afiliasi politik.

Motor Yacht A setinggi 119 meter dilengkapi perabotan kristal dan tiga kolam renang dengan nilai 300 juta dolar AS. Istri Melnichenko mengatakan dia terlibat dalam desain interior.

Seorang juru bicara Melnichenko pada 2017 mengakui dalam sebuah pernyataan kepada BBC bahwa kapal pesiar itu milik bosnya. Kedua kapal ditata oleh Philippe Starck, desainer Prancis terkenal.

Peter Stano, juru bicara Komisi Eropa, mengatakan sanksi itu tidak mengikat bagi anggota non-UE atau negara-negara non-blok seperti Maladewa meskipun ia meminta semua negara untuk mematuhinya.

Maladewa memilih untuk mengutuk invasi Rusia di PBB dan secara terbuka menyatakan itu akan membantu upaya internasional melawan sanksi Rusia.

Kenyataannya, para pejabat mengatakan mereka khawatir tentang dampak ekonomi dari menghalangi pengunjung kaya Rusia.

Dengan pantainya yang putih bersih dan sekitar 1.200 pulau, yang sebagian besar tidak berpenghuni, Maladewa adalah tujuan favorit orang super kaya.

Dari daerah terpencil dengan sedikit sumber daya alam di luar tuna dan kelapa, pariwisata mendorongnya ke negara berpenghasilan menengah selama tiga dekade terakhir.

Pariwisata menyumbang sekitar sepertiga dari ekonomi senilai $5,6 miliar. Orang Rusia memiliki pengeluaran yang lebih tinggi dari rata-rata dan sejauh ini merupakan jumlah kedatangan terbesar pada Januari, bulan terakhir sebelum invasi Ukraina, data kementerian pariwisata menunjukkan.

Sejak itu, kedatangan warga Rusia turun 70%, kata Menteri Pariwisata Abdulla Mausoom. “Kebijakan masuk kami sangat terbuka. Maladewa adalah negara terbuka,” katanya.

Dikutip dari KompasCo dari Reuters

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.