Ini Palagan Sulobaja. Bukan Palagan Ambarawa, tempat Panglima Besar Sudirman menghalau pasukan NICA. Bukan pula Padang Kurusetra, tempat pertempuran wangsa Korawa dan Pandawa.
Ini Palagan Sulobaja. Bukan tempat latihan militer menuju ke medan tempur. Bukan pula padang pasir yang garang seperti gurun Sahara. Tetapi ini Palagan Sulobaja. Hamparan lembah tempat prajurit transmigran dilatih aneka perang.
Perang melawan kemiskinan, perang melawan ketidakpastian, serta belajar keras membangun masa depan dan desa-desa.

Dengan segala suka dukanya, letih lelahnya, pahit getirnya, mereka ditempa di kawah Sulobaja.
Sejak tahun 1980an berjuang, kini ketabahan itu mulai tampak hasilnya. Kumpulan mereka yang datang di Palagan Sulobaja itu bak kisah Rasul Muhammad ketika mempersatukan muhajirin dan anshor di Madinah.
Kini, dari 54 desa yang ada, sebanyak 51 murni karya pejuang Sulobaja. Allah Akbar.
Karena itu patut didukung keinginan kader PATRI ditempat itu, yang ingin membangun Monumen Nasional Transmigrasi. Monumen untuk menghargai jasa prajurit Sulobaja yang membangun Mamuju Tengah.
Semoga harapan ini terwujud. Jika itu terkabul, monumen itu melengkapi keberadaan Museum Nasional Ketransmigrasian di Gedong Tataan Lampung. Itulah tambahan jejak nyata perjuangan para transmigran Indonesia.
Sulobaja… Sulobaja…
Sambil meninggalkan Mamuju Tengah, aku terus terngiang nama palagan Sulobaja. Tempat kumpulan anak bangsa dari Sulawesi (Su), Lombok (Lo), Bali (Ba), dan Jawa (Ja) membangun Sulawesi Barat.
Kusebut nama itu berkali-kali, sambil mengusap wajah. Su-Lo-Ba-Ja. Hmm.. sungguh aku temukan kebahagiaan tiada tara disana.
Ternyata di Sulawesi Barat gabungan transmigran Sulobaja membuktikan tekadnya. Subhanallah.
Palagan Su-Lo-Ba-Ja… Allah Akbar..
Arsip, Tayang Ulang, @hasprabu
Kota Depok: 02/01/2016
–dari–LikKasjo — ilustrasi Google
Tetap semangat mendokumentasikan data, fakta, berita, cerita, dan karya nyata para pendukung Gerakan Transmigrasi Indonesia 🇮🇩
SukaSuka
Siap Pak Lurah, kemarin ada kisah dari pucuk gunung di Aceh, sudah saya siapkan judul dari pengantarnya tetapi kisah itu saya cari belum ketemu.
SukaSuka