Kisah Trans Mahalona Luwu Timur | Jalan Panjang dari Semarang

Setelah pelatihan, sebanyak 10 KK dari Jateng diberangkatkan (20/8/2022), melalui Bandara Akhmad Yani Semarang, menuju Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar dilepas oleh Menteri Desa PDT Bapak Abdul Halim Iskandar, bertempat di Kantor Gubernur Jateng.

Sahabat PATRI, idzin berbagi cerita. Saya Kokok Munantoro. Peserta transmigran pemberangkatan dari Kab. Semarang Jateng.

Kisah saya berawal dari adanya perasaan ingin perubahan dari rutinitas di daerah kami.

Sebelumnya saya berprofesi sebagai karyawan leasing automotif dan istri mengelola salon kecantikan. Karena adanya pandemi COVID-19 akibatnya penjualan automotif menurun, saya memutuskan untuk keluar kerja. Kemudian saya mencari informasi program transmigrasi.

Awalnya, suatu saat saya membaca sebuah artikel di internet, bahwa pada Desember 2019 ada penempatan transmigran di Sijunjung, Sumatra Barat atau Wajo Sulawesi Selatan, berarti saat ini masih ada program transmigrasi, perkiraan saya.

Setelah itu, awal 2020 saya memutuskan mendaftarkan diri untuk mengikuti program transmigrasi, di Dinas Transmigrasi Kabupaten Semarang. Setelah penantian panjang, kami dapat panggilan dan ikut pelatihan.

Waktu itu pelatihan diikuti 53 peserta dari Jawa Tengah, dari berbagai kabupaten. Tempat latihan di BBLM Yogyakarta.

Materi pelatihan meliputi teori dan praktek pertanian. Seperti: penanaman, pemupukan, pembenihan, dan pengolahan hasil pertanian.

Selama seminggu tatap muka, kami menginap dengan fasilitas dan makan minum memadai. Lingkungan ideal untuk belajar.

Setelah pelatihan, sebanyak 10 KK Tim Jateng diberangkatkan (20/8/2022). Dari Bandara Akhmad Yani Semarang, menuju Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar. Dengan pesawat Lion Air.

Pada tanggal 19/8/2020 dilepas oleh Bapak Menteri Desa PDT Abdul Halim Iskandar. Bertempat di Kantor Gubernur Jateng.
Pesawat mendarat menjelang Maghrib. Dari Bandara langsung dilanjutkan ke Kantor Dinas Transmigrasi Makasar, untuk pengecekan kesehatan.

Selanjutnya dilanjutkan perjalanan jalur darat selama sekitar 16 jam ke Luwu Timur (Lutim). Bakda Isya sampai di SKPC SP-1 Koromalai Mahalona.

Rombongan disambut jajaran Pemerintahan Desa dan dari Dinas Kabupaten Lutim.

Kemudian dilakukan pengundian rumah sistem cabut. Setelah pengundian, kami langsung diantar ke rumah masing-masing beserta barang bawaan.

Alhamdulillah. Saat masuk rumah sudah ada solar cell untuk penerangan. Air minum sudah siap ditoren, tetapi belum bisa digunakan. Karena belum ada selang untuk mengalirkan ke kamar mandi.

Saat itu kondisi rumah keadaannya sekeliling masih belukar. Keesokan harinya saya belanja keperluan harian, keperluan mandi, termasuk belanja selang, serta sambil membersihkan rumah dan lingkungan rumah.

Sejak baru datang hingga cerita ini ditulis, saya baru 2 bulan di lokasi. Sehingga belum banyak yang bisa diceritakan.

Perjalanan kami masih panjang. Kami perlu banyak belajar dari pengalaman para transmigran sebelum kami. Karena itu kami mohon doa dan dukungannya.

Semoga Allah selalu memberikan kemudahan.

Bangga menjadi warga PATRI.

Luwu Timur, 07/11/2022

Kokok Munantoro

dikirim oleh Lurah DPP PATRI
diunggah oleh Kissparry
editor Eswedewea

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Kissparry

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Kissparry

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca