Kehidupan manusia selalu berkembang dari waktu ke waktu, namun pada beberapa sisi tingkah laku dan cara berfikirnya ternyata terdapat hal-hal yang masih selalu sama.
Cara berfikir adalah salah satu diantaranya, dari zaman dulu yang katanya kuna (kuno) hingga zaman katanya zaman modern, tetap saja ada orang yang berfikir positif dan ada pula yang berfikir negatif.
Itulah beberapa catatan tentang possibility thingking yang telah dilontarkan oleh Robert H. Schuller pertama kali pada tahun 1967, sampai saat inipun tetap relevan untuk diperhatikan.
Pemikir pemimpin Gereja Walk-In-Drive-In California yang dikemas dalam buku kecil Move Ahead with Pissibility Thinking ini pada tahun 1982 telah mengalami cetak ulang yang ke-21.
Mau belajar dari siapa saja, kapan saja, dan di mana saja, adalah termasuk salah satu bagian dari berfikir positif.
Kendati tidak persis sama, dalam kutipan ini possibility thinking diterjemahkan sebagai berfikir positif, sementara impossilitity thinking diterjemahkan sebagai berfikir negatif. Disadur dari Seri Pengembangan Wawasan 2003/03.

Pemikir Positif Kontra Pemikir Negatif
Di lingkungan keluarga manusia terdapat dua jenis pemikir, yaitu pemikir positif dan pemikir negatif.
Pemikir negatif adalah mereka yang apabila menghadapi ide-ide baru, saran, atau masukan selalu memandang dan dengan cepat menyimpulkan dari segi buruknya.
Mereka mencari-cari alasan penyebab mengapa sesuatu tidak dapat dilaksanakan, dari pada mencari jalan atau peluang agar dapat dilaksanakan.
Biasanya mereka akan berakhir pada kesimpulan TIDAK terhadap suatu masukan dan tidak pernah bersedia mendengan pertimbangan lain.
Mereka adalah orang-orang yang menderita penyakit mental yang berbahaya yang disebut dengan impossibility complex.
Mereka selalu dibayang-bayangi masalah kegagalan, hambatan, rintangan, dan estimasi yang dibesar-besarkan.
Sikap mereka menghasilkan keragu-raguan, merangsang ketakutan, dan menciptakan suasana pesimisme dan kelelahan.
Mereka adalah pencipta kekhawatiran, penggembos optimisme, penindas keyakinan.
Hasil akhirnya adalah terkuburnya ide-ide positif, terhempasnya mimpi-mimpi, dan hancurnya rancang bangun.
Pemikir positif, merupakan kebalikan dari pemikir negatif, pemikir positif yaitu mereka yang bagaikan burung kolibri yang walaupun hidup di atas gurun California tetapi tetap dapat menemukan madu, bahkan di tempat yang dianggap paling tidak masuk akal.
Pemikir positif dengan cerdik mengkaji setiap permasalahan, usulan, dan peluang untuk menemukan segi-segi positif di setiap situasi.
Mereka adalah orang yang bila berhadapan dengan gunung bukannya menghindar, tetapi sampai dapat mendakinya, kalau perlu membuat terowongan untuk menembusnya, atau bahkan mengubah gunung itu menjadi tambang emas.

Mengapa Mereka Berhasil?
Para pemikir positif telah membuat dirinya terlatih untuk melihat segala kemungkinan di setiap wilayah kehidupan.
Mereka telah belajar mengenai cara-cara untuk,
pertama, mengatasi rasa rendah diri dan hidup dengan keyakinan
kedua, mendengarkan ide-ide baru dan mengevaluasinya dengan cermat
ketiga, mencermati peluang dan berani menangkapnya
keempat, menerima masalah yang menantang dan sanggup mengatasinya dengan kreatif
kelima, menghadapi musibah dengan ketenangan hati dan mengambil hikmahnya secara konstruktif.
Termasuk yang Manakah Saya?
Untuk menjawab apakah Anda termasuk dalam kelompok pemikir positif ataukah kelompok pemikir negatif, silakan jawab dengan jujur pertanyaan dibawah ini.
- Apakah saya lebih mencari alasan mengapa sesuatu tidak dapat dilaksanakan dari pada mencari cara bagaimana agar sesuatu itu dapat dilaksanakan?
- Pernahkan saya membuat keputusan tanpa ketakutan?
- Apakah saya cenderung menolak ide-ide baru dan bertahan dengan cara-cara lama yang telah biasa saya lakukan?
- Apakah saya baru bergerak maju apabila telah mempunyai bukti nyata?
- Apakah saya cenderung menuntut jaminan keberhasilan sebelum saya memulai pekerjaan?
- Apakah saya membayangkan hambatan yang akan saya hadapi tanpa membayangkan dukungan yang mungkin saya peroleh?
- Apakah saya pernah membuang ide hanya karena saya tidak menyukainya, atau karena saya telah punya pikiran lain, atau karena saya telah punya rencana lain?
- Pernahkan saya menolak saran-saran sebelum mendengar rincian penjelasannya?
- Apakah saya lebih dulu menunjuk kekurangan suatu ide dari pada menunjuk kelebihannya?
- Pernahkan saya mengambil keputusan karena sudah lelah dan keputusan itu yang lebih mudah?
- Bila saya tidak dapat membayangkan solusi suatu masalah, apakah sata memilih menghindarinya?
- Percayakah saya bahwa sifat manusi dapat diubah, dan hidup seseorang dapat berubah?
Bila sebagian besar dari sejumlah pertanyaan di atas dijawab dengan YA, maka kemungkinan besar Anda telah menderita impossibolity complex.
Namun bagaimana pun, Anda dapat mengatasi penyakit ini dan berubah menjadi pemikir positif, apabila Anda memang mau!
Baca juga : Kata Bijak Bob Sadino, Warisan dan Motivasi untuk Memulai Usaha
Lebih baik gagal mengerjakan sesuatu yang besar, dari pada berhasil tidak melakukan sesuatu!
Delapan Langkah untuk Menjadi Pemikir Positif
Kedelapan langkah ini perlu dilakukan dengan berlatih, dan dengan banyak belajar
1. Jauhkan rasa tidak percara diri.
Dengan membangun rasa percara diri, Anda sudah berada di jalan yang positif. Hilangkan pikiran saya ini lemah, saya ini tidak mampu, saya sudah terlalu tua … dst.
2. Bangun kebiasaan untuk mengenali dan menanggapi hal-hal positif sekecil apapun.
Satu pemikiran positif yang dapat memandang hal-hal yang mungkin, akan mampu menenggelamkan pemikiran yang negatif.
3. Awali setiap hari dengan benih pikiran yang positif, dan tetap genggamlah di sana.
Berikan pikiran kita pakaian selagi tubuh kita juga berpakaian. Seseorang yang utuh adalah apabila baik jasmani maupun ruhaninya berpakaian dengan layak.
4. Berikan makanan kepada otak dengan diet positif.
Apabila dikehendaki agar otak menghasilkan sesuatu yang berharga, maka otak juga harus diberi makan dengan masukan yang berharga pula.
5. Lakukan renungan mendalam tentang berfikir positif seminggu sekali.
Bukan kepala yang berketombe yang harus dikeramas dengan shampo, isi kepala juga perlu dikeramas dengan pembinaan mental-spiritual.
6. Berbicaralah pada diri sendiri tentang hal-hal yang positif.
Kebanyakan orang cenderung lebih sering mengeluh, bahkan mengumpat: “matik aku” atau kalimat negatif lain bila menghadapi masalah. Kalimat ini perlu diganti dengan “insyaallah aku bisa”.
7. Gunakan kekuatan doa
Dalam cara yang benar, dalam waktu yang tepat, Tuhan akan menjawab doa kita.
8. Lakukan check-up kepribadian menyeluruh.
Mulailah dengan pemeriksaan kesehatan fisik (kata orang, jiwa yang sehat terletak di dalam tubuh yang sehat).
Penderita impossibilty complex pada dasarnya adalah pengidap gejala sakit mental.
Mengenali Peluang
Memang mengherankan bila pemikir negatif selalu saja tidak pernah melihat peluang, sementara pemikir positif selalu melihat lebih banyak peluang.
Bagaimana bisa melihat peluang?
Pertama. Lihat kedepan, jangan merenungi masa lalu.
Jadilah sejarah sebagai inspirasi, bukannya malah menjadi jebakan.
Orang yang melihat peluang mengetahui bahwa hampir semua hal dapat ditingkatkan: kualitas, pelayanan, harga, atau program.
Peluang selalu ada di depan bukannya di belakang (the day of big opportunities are not past)!
Kedua. Cari sesuatu yang kebanyakan orang bilang “alangkah indahnya bila itu terjadi.”
Banyak hal yang kenyataannya hari ini terjadi, tetapi kemarin dikatakan sebagai mustahil.
Peluang adalah sesuatu yang setiap orang setuju bahwa “itu luar biasa” tetapi menduga sebagai “mustahil dilakukan.”
Ketiga. Hadapi rintangan, karena setiap rintangan adalah peluang.
Rintangan bukannya untuk diratapi dan dihindari, tetapi untuk diatasi.
Keempat. Hadapi masalah, karena setiap masalah adalah peluang.
Keberhasilan adalah suatu penemuan kebutuhan dan pemenuhannya. Dan suatu kebutuhan, tak lain adalah masalah seseorang yang tak terpecahkan.
Maka carilah masalah (formulasinya begini: temukan masalah >> rumuskan kebutuhan >> penuhi kebutuhan >> capai keberhasilan).
Kelima. Cermati sisi-sisi kehidupan yang dianggap tak berguna.
Barang bekas, sampah, bahkan kotoran kerbau dapat disulap menjadi uang.
Keenam. Sekali ada peluang, terimalah ide-ide sebagai suatu kesempatan, tetapi jangan ceroboh.
Uji setiap ide sebelum benar-benar melasanakan tindakan.
Selalu Ada Solusi untuk Setiap Problem
Bila ingin menangkap peluang, bersiaplah untuk menghadapi problem. Terimalah problem, karena problem membuat hidup menjadi menarik.
Ada delapan sikap mental dasar untuk menghadapi problem.
Satu. Harapkan adanya problem.
Pemikir positif bukanlah pemimpi yang selalu berharap kemudahan.
Dua. Letakkan problem pada perspektif yang selayaknya.
Jangan membesar-besarkan masalah dengan menyebut kolam sebagai lautan.
Tiga. Terimalah problem, karena problem merupakan stimuli menuju sukses.
Setiap problem akan memotivasi pemikir positif untuk lebih kreatif, bekerja lebih keras untuk mencapai sukses. Kelak Anda akan mengenal bekerja cerdas.
Empat. Ingat setiap problem adalah bentuk lain dari suatu peluang.
Lima. Buatlah daftar pemecahan masalah.
Enam. Manfaatkan problem dengan kreatif.
Apa yang Anda lakukan terhadap problem adalah sangat jauh lebih penting dari pada apa yang dilakukan problem terhadap Anda. Artinya, kuasai masalah dan jangan sampai Anda dikuasai oleh masalah.
Tujuh. Tumbuhkan rasa humor.
Cari sisi gembiranya agar terhindar dari sikap uring-uringan.
Delapan. Biarkan problem membawa Anda ke jalan Tuhan.
Bersandarlah pada kekuasaan dan keagungan Tuhan, percayalah bahwa Tuhan maha penolong.
Kata Akhir
Bila Anda berharap untuk sukses sebagai possibility thinker,
Jangan pernah melepaskan peluang emas dengan kata pemaaf yang mahal dan impulsif “ah, saya terlalu sibuk.”
Jangan pernah membuat keputusan kilat yang destruktif dengan kata pemaaf yang tidak bertanggung jawab “saya tak punya waktu lagi untuk memikirkannya.”
Semoga tulisan ringkas ini bermanfaat untuk kita semua, terima kasih untuk sang guru yang selalu memberi semangat. Beberapa topik akan kami kembangkan, seperti Keyakinan, Otosugesti, dan lainnya.
Salam sehat dan sukses, semoga bermanfaat
Terima kasih.
oleh Eswedewea
editor Eswedewea