Transmigrasi Jadi Istri Duda : Bab 10 Novel

Bab 10
◻️◻️◻️◻️◻️
Transmigrasi Jadi Istri Duda
Karya @mustika2601

Mama Raka yang sudah sampai di rumah nya langsung di sambut dengan tatapan ganas suaminya yang akan ingin memakan mama Raka.

“Kenapa mas? Kok kamu tidak ke kantor?” Tanya mama Raka lembut ke suaminya.

Bukan jawaban yang dia dapatkan malah tamparan dari suaminya.

“Kamu kenapa mas?” Tanya mama Raka marah melihat suaminya langsung menampar nya.

“Sudah berani ya kamu sekarang.” Ucap Papa Raka menatap tajam istri nya dan ingin membunuh istrinya. “Gara-gara kamu dan anak kamu itu saya di pecat dari kantor.” Lanjut Papa Raka.

“Haaa..” kaget mama Raka. “Kok bisa mas?” Lanjut mama Raka.

Flash back on

Sesampainya Gentara di kantor, ayahnya Raka yang bekerja di perusahaan Gentara yang bekerja sebagai manajer langsung di hentikan ayah Raka. Padahal sudah di usir oleh sekretaris Gentara.

“Pak Gentara, maaf kan anak dan istri saya Pak.” Ucap ayah Raka cuma di lirik tajam sama Gentara.

“Siapa?” Tanya Gentara ke sekretaris nya.

“Maaf pak, ini orang tua Raka pak, ayah Raka bekerja di perusahaan bapak sebagai manajer SDM pak.” Ucap sekretaris Gentara.

“Pecat.” Tegas Gentara dan langsung masuk ke dalam kantor nya.

Mendengar hal tersebut sekretaris Gentara langsung mengusir ayah Raka

Flashback off.

“Besok kamu harus mintak maaf sama anaknya pak Gentara dan istrinya.” Ucap ayah Raka.

“Saya tidak sudih untuk mintak maaf.” Ucap mama Raka.

“Kalau kamu tidak mau mintak maaf uang bulan kamu tidak akan saya kasih.” Ucap ayah Raka tegas yang membuat istrinya langsung terdiam.

Sedang kan di tempat lain Naya membujuk Gabriel untuk bermain.

“Iyel kan anak yang hebat, Iyel tidak boleh nangis lagi ya, masa anak cowok nangis.” Ucap Naya yang membujuk Gabriel yang terungkap di kasur nya. “Iyel kan ada mama sama papa yang akan selalu sayang dan cinta sama Iyel.” Lanjut Naya.

“Mama, tidak ada yang sayang sama Iyel. Papa selalu sibuk kerja tidak pernah perhatian sama Iyel.” Ucap Iyel.

“Tidak akan lagi sayang lihat buktinya tadi kan papa Iyel nemenin mama dan Iyel ke sekolah, lihat tadi papa Iyel juga belain kita Iyel. Itu buktinya papa sayang sama Iyel.” Ucap Naya sambil menghibur Gabriel dan langsung membantu Gabriel bangun dan meletakkan Gabriel di pangkuan nya.

“Mama jangan pernah tinggalin Iyel ya ma, Iyel janji tidak akan jadi anak nakal lagi ma.” Ucap Gabriel melihat ke arah Naya.

“Mama janji tidak akan pernah tinggalin Iyel, apapun yang terjadi.” Ucap Naya sambil mencium kening Iyel. “Iyel tidak boleh sedih lagi ya, Ayok bantu mama buat kue, karena mama mau buat kue untuk anak kesayangannya mama.” Lanjut Naya.

Sesampainya Naya di dapur, Naya langsung mengajak Gabriel buat kue.

“Mama, biar Iyel bantu ya ma, tuangkan tepungnya.” Tawar Gabriel dan di setujui Naya. Gabriel langsung mengambil kursi.

“Wajah Iyel ada tepungnya.” Ledek Naya sambil ketawa melihat wajah Gabriel yang kena tepung.

Gabriel yang mendengar ledekan Naya langsung mengambil tepung melemparkan Naya. “Mama juga ada putihnya.” Ledek Gabriel setelah itu turun dari kursi dan lari.

Naya yang melihat Gabriel sudah melupakan masalah di sekolah langsung mengejar Gabriel.

“Awas kamu ya, kalau kamu dapat mama akan ulek kamu dan mama jadikan kamu adonan kue.” Bercanda Naya.

“Mama Ayok kejar Iyel.” Ejek Iyel.

Apartemen Gentara memang cukup luas sehingga bisa buat Gabriel bermain.

Naya yang mempunyai ide jail langsung berkata “Iyel mama capek.” Ucap Naya yang langsung jongkok.

“Mama payah.” Balas Gabriel dan langsung berjalan ke arah Naya.

Sesampainya Gabriel dekat Naya.naya langsung mengambil Gabriel dan langsung melumuri wajah Gabriel dengan tepung.

Gentara yang baru masuk di apartemen langsung melihat pemandangan pertempuran antara Naya dan Gabriel. “Hmm” ucap Gentara yang tidak di dengar Gabriel dan Naya.

Naya dan Gabriel memang tidak tahu Gentara sudah pulang karena keasyikan bermain tepung.

Gentara melihat tidak ada respon dari dua orang yang sedang bertempur tersebut langsung duduk di sofa ruang tamu.

Gentara tidak habis pikir melihat Naya yang tidak sedewasa umur nya.

“Apakah saya mencari anak perempuan bukan istri” pikir Gabriel melihat kelakuan Naya yang tidak jauh bedah dengan Gabriel dan Gentara langsung mengeluarkan handphone nya untuk merekam kelakuan Naya dan Gabriel yang tidak di ketahui Naya.

Naya dan Gabriel yang sudah kelelahan langsung berbaring di samping Gabriel.

“Udah selesai.” Ucap Gentara yang dari memperhatikan kelakuan Naya dan Gabriel.

Naya yang mendengar suara Gentara refleks langsung menghadap Gentara yang sedang memegang handphone dengan wajah sedingin es nya.

“Gentara.” Kaget Naya melihat Gentara ternyata merekamnya. “Kamu merekam kami, hapus tidak.” Perintah Naya dan berjalan kearah Gentara yang duduk di sofa.

“Lucu.”ucap Gentara.

“Sayang Ayok serang papa kamu.” Perintah Naya ke Gabriel.

“Bocah.” Ucap Gentara dan langsung lari ke kamarnya.

“Dasar es batu berjalan.” Teriak Naya melihat Gentara yang kabur. “Tidur kamu sendiri dan jangan pernah makan masakan aku.” Lanjut Naya.

“Dasar papa, rasain tidak makan masakan mama, jadi orang jangan usil.” Lanjut Gentara.

“Ayok saya kita lanjutkan buat kue, kita tidak akan kasih papa kamu.” Ucap Naya dan mengajak Gabriel untuk buat kue. “Kita akan buat kue yang enak hari ini.” Lanjut Naya

…… bersambung

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Kissparry

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Kissparry

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca