Ayo Memahami Rezeki agar Jiwa Menjadi Tenang

Hal ringan yang Kissparry sajikan kali ini adalah mengenai cara kita memahami rezeki atau rejeki. Rezeki tidak semata-mata uang, tetapi uang memang diperlukan apalagi masyarakat perkotaan. Ironisnya masyarakat perkotaan sering menganggap rezeki seret kalau tidak punya uang, itu dikarenakan semua dibayar dengan uang.

Oleh sebab itu marilah sesekali kita pahami rezeki itu sebenarnya tidak hanya karena memiliki uang yang banyak. Bagaimana jika memiliki uang yang cukup. Anda pilih mana? Tentu pilih cukup, misal cukup untuk beli mobil, cukup pergi umrah.

Namun demikian indikator cukup itu saat ada sedikit lebih dari uang yang kita miliki, karena untuk beli mobil setidaknya ratusan juta, sedang puluhan juta saja tidak pegang. Berarti nggak usah perlu mikirin mobil, begitu ya… bukankan sekarang ada UBER, GRAB, CO-CAR yang siap mengantar anda. Mudah bukan..

Untuk itu berikut ini sekedar renungan…bagaimana kita MEMAHAMI REZEKI

Timbul perasaan hasad (dengki) seringkali menghinggapi kita atas rezeki. Tidak akan ada perasaan hasad (dengki), jika kita paham apa itu rezeki.

Rezeki bukan hanya tentang harta saja, selama ini manusia memahami rezeki hanya uang dan harta saja. Perhatikan pengertian rezeki, syaikh Shalih Al- Fauzan menjelaskan,

الرزق : ما ينتفع به كل مرتزق

“Rezeki adalah semua (apa-apa) yang bermanfaat (dimanfaatkan) oleh makhluk (yang diberi rezeki).” (Hushulul Ma’mul hlm. 31).

Sehingga…

  • Jodoh yang baik akhlaknya dan shalih juga rezeki.
  • Anak yang shalih-shalihah juga rezeki.
  • Tetangga yang baik juga rezeki.
  • Mertua yang baik juga rezeki.
  • Rumah tangga yang sakinah dan bahagia juga rezeki.
  • Rumah yang nyaman juga rezeki.
  • Teman-teman yang baik dan shalih juga rezeki.
  • Pekerjaan yang nyaman juga rezeki.
  • Teman kantor yang baik juga rezeki.
  • Kendaraan yang nyaman juga rezeki.
  • kemudahan urusan juga rezeki.

Jangan anda iri dan dengki dengan rezeki orang lain.

Bisa jadi…

  • Dia dapat suami baik dan kaya tapi belum punya anak.
  • Rumah tangganya sakinah tapi (maaf) dapat mertua yang selalu marah.
  • Dia dapat pekerjaan yang baik tapi teman kantornya sering membuat kesal.
  • Dia dapat pekerjaan, pasangan dan harta tetapi anaknya nakal.
  • Dia dapat kemudahan rezeki tetapi sering kali urusan-urusan hariannya sulit dan berbelit.

Allah SWT sudah membagi-bagi rezeki kepada kita secara adil.

Jadi buat apa iri dan dengki kepada orang lain,  sehingga membuat malam sulit tidur karena mendengar ada yang mendapatan kebahagiaan dan nikmat terus. Ia pun benci dan tidak suka.

Siangnya menjadi letih dan capek karena hasad lelah mencari-cari berita tentang orang yang di dengki yaitu berharap berita jelek menimpanya.

Bersyukurlah dan berbahagialah dengan rezeki yang telah Allah SWT berikan kepada kita karena Allah SWT tahu yang terbaik bagi kita.

Allah tahu jika kita kaya, kita akan sombong dan akan menjadi teman iblis yang sombong di neraka. Allah SWT tahu jika kita terkenal, kita akan lupa diri dan kufur nikmat.

Inilah yang dimaksud dalam ayat bahwa Allah SWT telah membagi-bagi rezeki, ada yang kaya dan ada yang miskin karena Allah SWT lebih tahu yang terbaik bagi hamba-Nya.

Allah SWT berfirman:

ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻳَﺒْﺴُﻂُ ﺍﻟﺮِّﺯْﻕَ ﻟِﻤَﻦْ ﻳَﺸَﺎﺀُ ﻣِﻦْ ﻋِﺒَﺎﺩِﻩِ ﻭَﻳَﻘْﺪِﺭُ ﻟَﻪُ ۚ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺑِﻜُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻋَﻠِﻴﻢٌ

“Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan baginya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
(Al-‘Ankabuut: 62).

Semoga Allah SWT melapangkan dan melimpahkan keberkahan atas rezeki kepada kita. Aamiin ya Rabbal aalamiin...

Wallahua’alam bishawab…

Kiriman Medsos : Pudji
Editor: Kissparry

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Kissparry

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Kissparry

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca