Selama dua hari (22-23/9/2018 atau 12-13/1/1440H) Badan Koordinasi (Badko) Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Kecamatan Candisari Kota Semarang menyelenggarakan Peringatan Hari Besar Islam (Tahun Baru Hijriyah) dalam kegiatan berbentuk Perkemahan Santri Sabtu-Minggu (Perssami) di Lapangan Asrama TNI AD Mrican Semarang.
Kegiatan yang dipusatkan di Lapangan Olahraga Asrama TNI AD Mrican Jomblang Kota Semarang ini dibuka oleh Camat Candisari, dan tidak kurang sekitar 100 santriwan dan 100 santriwati atau 200 santri mengikuti acara tersebut, yang didampingi oleh sekitar 50 ustadz/ustadzah.
Dari pantauan Kissparry dilapangan nampak peserta jumlahnya melebihi dari seperti yang disampaikan oleh Ketua Panitia Pelaksana, karena ketika pembagian kelompok ada beberapa kelompok yang lebih dari 20 santri, dengan setiap kelompok berjumlah 20 santri apabila dibagi menjadi 10 kelompok (5 kelompok putra dan 5 kelompok putri) maka jumlahnya 200 peserta.
Ada 4 tenda besar bantuan dari TNI AD Semarang yang terpasang ditempat kegiatan dan 2 tenda sedang, tenda-tenda besar tersebut berkapasitas sekitar 50 orang dewasa sehingga kalau digunakan untuk anak-anak dapat menampung lebih banyak, dan masih ditambah dengan ustadz/ustadzah pendamping dan panitia.
Iklan
📌 Angkutan Darat Bandara Dhoho Kediri Dilayani PO Damri dan Harapan Jaya, Disamping Gojek dan Maxim
📌 Model Busana Pria Wanita di Hari Kartini 2019 dan Sepanjang Masa
📌 Lirik Lagu Antara Benci dan Rindu – Yang Hujan Turun Lagi, Ratih Purwasih | MP3, Plus Versi Disco Nella Kharisma
📌 One Day Tour Kereta Api Semarang Purwodadi Terbaru 2022 – 2023 | Kedung Cinta, Embun Bening
Kissparry.com
Keenam tenda tersebut diperkirakan menampung seluruh peserta yang mengikuti kegiatan perkemahan santri kali ini.
Registrasi Peserta dan Pembagian Kamar (Tenda)
Kegiatan perkemahan santri di lapangan asrama TNI Angkatan Darat Mrican Kota Semarang diawali dengan registrasi peserta. Registrasi dilakukan pada saat rombongan TPQ datang di tempat kegiatan tersebut dengan menyerahkan daftar nama santri yang akan mengikuti perkemahan.
Seusai pembagian kamar (tenda), peserta segera diajak berkumpul untuk melaksanakan kegiatan upacara pembukaan, dengan cara berbaris dua kelompok, putra disebelah kiri dan putra di sebelah kanan.
Iklan
Upacara Pembukaan
Rangkaian acara perkemahan santri dimulai dengan upacara pembukaan, namun tidak seperti upacara bendera di sekolah, pada upacara pembukaan ini tidak ada komandan upacara juga tidak ada inspektur upacara.
Barisan peserta pada upacara pembukaan dibuat dua kelompok, yaitu santri putra di sebelah kiri dan santri putri di sebelah kanan. Acara diawali dengan membaca Surat Al-Fatekhah dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Peserta dengan khidmat mengikuti upacara pembukaan, hal tersbut karena dihimbau agar tidak main handphone atau smartphone ataupun juga swafoto. Selama acara inti berlangsung HP harus dititipkan pada ustadz/ustadzah pendamping.
Guru pendamping juga mengikuti baris pada saat upacara pembukaan berlangsung, dan hanya beberapa yang berjaga-jaga di belakang peserta juga di tenda peserta.
Setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Quran yang dibawakan oleh santri dewasa dari TPQ Al-Khoiriyah Tegalsari.
Urut dari gambar kanan atas dan kebawah
1. Pembacaan Ayat Suci Al-Quran, 2. Laporan Ketua Panitia, 3 Sambutan Ketua Badko Kecamatan Candisari, dan 4. Sambutan Camat Candisari (diwakili)
Ketua panitia melaporkan bahwa peserta Perssami berjumlah sekitar 200 orang santri (putra dan putri) didampingi pendamping sekitar 30 ustadz/ustadzah ditambah 20 panitia pelaksana. Diharapkan selepas kegiatan ini adik-adik semakin rajin baca Al-Quran dan rajin ke masjid.
Disamping itu Ketua pelaksana juga menghimbau agar main games smartphone di kurangi terlebih saat perkemahan santri tidak boleh sama sekali.
Sama halnya dengan Ketua Badko Kecamatan Candisari, H. Moch. Dimyati, menyampaikan jumlah Perssami memang dibatasi karena keadaan, dan berbeda dengan jalan sehat setahun yang lalu yang bisa diikuti oleh sekitar 1000 santri.
Acara perkemahan santri seperti ini baru pertama kali diadakan oleh Badko TPQ Kec. Candisari, terangnya. Ustadz Dimyati juga berharap semua kegiatan semoga berjalan lancar, dan itu butuh dukungan dari semuanya termasuk utamanya para santri, oleh sebab itu Ketua Badko TPQ Candisari menyampaikan terima kasih.
Tonggak sejarah Muharram ini diharapkan anak-anak dapat ber-Islam yang baik ber-Isalam yang penuh berketeguhan, semoga menjadi anak-anak yang baik, cinta negeriku cinta bangsaku dengan ber-NKRI. Maka mari ikuti acara dengan baik dan maksimal jangan pada main smartphone, tegasnya.
Mudah-mudahan semua tercatat menjadi amalan yang baik, dan tahun mendatang lebih baik dari tahun kemarin, pungkasnya.
Pada sambutan dan pengarahan dari Camat Candisari yang di wakili oleh Yudhi Wibowo disampaikan bahwa dari kecamatan sangat mengapresiasi kegiatan Perssami dari Badko TPQ Candisari yang diukuti oleh santri TPQ se Kecamatan Candisari ini termasuk kegiatan yang inovatif.
Ayo biasakan sholat jamaah di masjid terutama yang laki-laki, dan harus dipaksakan, dan akhirnya menjadi ringan kaki untuk ke masjid, karena dapat 27 derajat, dengan ke masjid langkah kaki kanan dihitung sebagai kebaikan dan kaki kiri diampuni kesalahan dan kekurangan, ajakan Yudhi.
Selanjutnya dengan ke masjid dapat meringankan untuk menjalankan shalat sunah, dan masjid akan menjadi makmur dan hidup.
Pembagian Kelompok dan Perkenalan
Untuk meningkatkan ukhuwah untuk saling mengenal satu dengan yang lain, dibentuklah kelompok menjadi satu kelompok berjumlah sekitar 20 santri, sehingga pengelompokan berjumlah 10 kelompok, 5 kelompok putri dan 5 kelompok putra.
Setelah pembagian kelompok dan pembagian pendamping, kegiatan selanjutnya adalah perkenalan antar peserta dalam satu kelompok sekaligus pengarahan oleh ustadz/ ustadzah pendamping masing-masing.
Kegiatan itu juga dimaksudkan untuk menggali potensi dari para santri peserta Perssami untuk ditampilkan pada saat api unggun, kegiatan malam harinya.
Ishoma (Istirahat – Sholat – Makan)
Selepas pembagian kelompok, perkenalan, persiapan kegiatan selanjutnya peserta istirahat sejenak sambil bersiap-siap untuk sholat Maghrib berjamaah dan dilanjutkan dengan Kultum (kuliah tujuh menit) dan mengaji (baca Al-Quran), kemudian acara dilanjurkan makan malam sambil menunggu waktu sholat Isya’.
Selepas sholat Isya’ berjamaah, peserta bekumpul bersama di lapangan untuk melaksanakan kegiatan selanjutnya, yaitu api unggun dengan diisi beberapa kegiatan.
Kuliah Umum dan Api Unggun
Pada kuliah umum disampaikan dari personel unsur TNI AD, terkait dengan kecintaan terhadap NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Para santri diperkenalkan pahlawan-pahlawan kemerdekaan Indonesia.
Dengan kegigihan para pahlawan itulah sehingga bangsa Indonesia meraih kemerdekaan, dan bisa dirasakan hingga kini dan mendatang. Oleh karena generasi ini akan menjadi pemimpin masa depan sehingga diajak untuk mulai mencintai tanah airnya sendiri.
Acara api unggun diawali dengan pementasan dari setiap kelompok tentang potensi masing-masing santri yang dalam beberapa jam sebelumnya sudah dipersiapkan bersama pendamping masing-masing.
Penampilan yel-yel dari semua kelompok dinilai oleh panitia, dan yang dinyatakan terbaik memeroleh hadiah.
Istirahat untuk Bangun Malam
Pukul 22.30 WIB seluruh peserta dan pendamping masuk ke tenda masing-masing untuk beristirahat, dan semua harus istirahat tidur dan tidak boleh ada yang main smartphone karena pukul 03.00 WIB hari esok para santri akan bangun melaksanakan sholat malam (shalat tahajud).
Baca juga : Outing – Fun Games Menambah Meriah dan Hangatnya Suasana
Kissparry Weanind
Editor Kissparry