Istilah baru biasanya membikin bertanya-tanya, mengapa ada UTBK dan apa itu UTBC? Apa pula LTMPT! Tidak ada sebutan itu jika SBMPTN tiada.
Apa itu UTBK?
Inilah istilah yang masih asing ditelinga orang awam, yaitu UTBK kependekan dari Ujian Tulis Berbasis Komputer. Apa sih? Ujian seleksi mahasiswa baru yang biasanya diselenggarakan tertulis dengan lembar jawab bulatan-bulatan komputer yang biasa disebut lembar jawab komputer (LJK) kemudian diganti dengan media komputer sebagai alat untuk mengerjakan ujian.

O…ooo… alah…. ngono tha…. Berarti UTBK itu ujian yang biasanya dengan lembar jawaban khusus komputer, langsung dikerjakan dikomputernya, jadi ini sepenuhnya menggantikan ujian yang berbasis cetak itu yang dulu pernah dikenal dengan istilah UTBC singkatan dari Ujian Tulis Berbasis Cetak.
Dikarenakan kapasitas atau jumlah komputer berbeda dengan jumlah meja sebagai alas tulisnya, maka kemudian UTBK dibuat dengan jadwal yang agak panjang, yang kemudian disebut Gelombang ujian dan Sesi ujian, sehingga kalau di jumlah lebih dari 15 sesi.
Biasanya UTBK dilaksanakan pada hari Sabtu dan Minggu, yang mana anak sekolah biasanya libur dihari itu.
Peserta UTBK tahun 2019 dikenai biaya Rp 200.000,- (dua ratus ribu rupiah), untuk tahun selanjutnya mungkin berubah dan bisa jadi gratis, kita ikuti saja.
Daftar SBMPTN dari Hasil UTBK
Hasil perolehan nilai dari UTBK kemudian digunakan untuk mendaftar SBMPTN atau Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri.
Tahun lalu seleksi masuk jalur SBMPTN masih menggunakan dua model tes yaitu UTBK (komputer) dan UTBC (cetak) sehingga sekali jalan mendaftar SBMPTN, sedangkan untuk tahun ini tes dulu melalui UTBK kemudian hasilnya digunakan mendaftar SBMPTN.
Sehingga hanya yang memiliki nilai UTBK saja yang bisa mendaftar SBMPTN 2019, dan ini mungkin akan terus berlanjut ditahun-tahun berikutnya, bahkan mungkin akan dijadikan satu kegiatan UTBK-SBMPTN.
Apa itu LTMPT?
LTMPT kependekan dari Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi adalah lembaga penyelenggara tes masuk perguruan tinggi bagi calon mahasiswa baru, lembaga ini berada di bawah naungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.
Sebagai satu-satunya lembaga penyelenggara tes perguruan tinggi terstandar di Indonesia, LTMPT merupakan pijakan pertama bagi calon mahasiswa dan mahasiswi terpilih dalam menggapai cita-cita melalui jalur SBMPTN atau SM.
Sebagian besar PTN menjadikan hasil UTBK sebagai bahan yang dipertimbangkan masuk PTN tersebut melalui seleksi mandiri mereka, sebagai contoh Universitas Negeri Semarang (UNNES). Selain hasil tes UTBK LPTMT, SM-UNNES masih ada materi tes bahasa Inggris dan wawasan kebangsaan dan konservasi.
Ketua LTMPT pertama adalah Rektor UNS Surakarta, Prof. Ravik Karsidi
Setelah ini Jalur Apa?
Seleksi Mandiri
Setelah ini ada jalur Seleksi Mandiri atau dikenal dengan SM, tapi ada yang memakai SPMB dan lain sebagainya yang intinya seleksi yang dilakukan secara mandiri oleh perguruan tinggi negeri.
Nama seleksi yang beraneka ragam ini maka silakan klik link DISINI khusus yang bicara seleksi mandiri PTN.
Seleksi mandiri yang dilakukan oleh PTN di Indonesia biasanya berakhirnya setelah pengumuman SBMPTN, oleh sebab itu sebaiknya menjelang pengumuman SBMPTN membuka laman web seleksi mandiri tersebut.
Pasti Anda pernah mendengar SELEKSI MANDIRI PRESTASI! ya memang banyak perguruan tinggi menerapkan jalur ini, biasanya diawal-awal atau bersamaan dengan jalur SNMPTN.
Apa itu SNMPTN?
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri disingkat SNMPTN ini adalah seleksi berdasarkan prestasi akademik siswa dan atau prestasi lain, saat berada di SMA atau sederajat.
SNMPTN ini cara seleksi yaitu dengan nilai raport semester 1 sd 5 saat di SMA sederajat, dan SNMPTN ini diselenggarakan lebih awal sebelum UTBK-SBMPTN.
Penyelenggara SNMPTN juga LTMPT, sehingga LTMPT itu menyelenggarakan SNMPTN dan UTBK-SBMPTN, sedangkan seleksi mandiri dilakukan oleUh masing-masing PTN.
Seleksi Model Lain
Selain seleksi yang tersebut diatas, dulu pernah ada seleksi UMB (Ujian Masuk Bersama) yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi negeri dan atau swasta, mungkin sekarang masih ada, termasuk juga model seleksi yang lain yang dilakukan perwilayah.
Semoga bermanfaat.
oleh Kissparry
editor Suwarno Wardana