Sahabat Kissparry, kami menyampaikan SELAMAT HARI RAYA IEDUL ADHA 1441 H / 2020 M, kami sajikan materi khutbah (II) Idul Adha 1441 yang disampaikan oleh Ustadz Qomari.
Khutbah (II) ini masih disampaikan dengan ringkas, mengingat protokol kesehatan Covid-19, semoga dapat menjadi rujukan pengkhotbah, atau pun dapat dibaca oleh sahabat semuanya.

KHUTBAH ‘IEDUL ADHA 1441 H
Oleh Ustadz Muh Qomari, S.Ag.
“BENANG MERAH ANTARA PANDEMI COVID-19 DENGAN KURBAN”
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الحَمْدَ لِلّٰهِ الَّذِىْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِهِ وَكَفَى باِللّٰهِ شَهِيْدًا الَّذِى نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُبِهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللّٰهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَلَهُ وَلِيًّا مُرْشِدًا وَالحَمْدَ لِلّٰهِ الَّذِىْ جَعَلَ شَهْرُ الحَجِّ فَرْحَةً لِلْمُتَّقِيْنَ.أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلۤهَ إِلاَّ اللّٰهُ وَاحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ لَامَعْبُدَ إِلاَّ إِيَّاهُ لَهُ اْلمَلِكُ اْلعَظِيْمُ وَأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَ بَعْدَهُ الشَّافِعُ فِى اْلمَحْشَرْ أَللَّهُمَّ صَلِ وَسَلِمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اۤلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.أَمَّا بَعْدُ : فَيَا عِبَادَ اللّٰهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللّٰهِ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى يَااَيُّهَالَّذِيْنَ اَمَنُوْا اتَّقُوْااللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَاتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ قَالَ أَيْضًا فِى اَيَةِ الْاُخْرَى :وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلنَا مَنسَكا لِّيَذكُرُواْ ٱسمَ ٱللّٰهِ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُم مِّن بَهِيمَةِ ٱلأَنعٰمِ فَإِلٰهُكُم إِلٰه وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا وَبَشِّرِ ٱلمُخْبِتِينَ
اَللّٰهُ اَكْبَرْ اَللّٰهُ اَكْبَرْ لَا اِلَهَ اِلَّا اَللّٰهُوَاللّٰهُ اَكْبَرْ اَللّٰهُ اَكْبَرْ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ اَللّٰهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَااِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ. لَااِلَهَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَانَعْبُدُ اِلَّا اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ لَااِلَهَ اِلَّا اللّٰهُ وَ اللّٰهُ اَكْبْرُ اَللّٰهُ اَكْبَرْ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
Ma’asyirol Muslimin
Sidang Jamaah Sholat ‘Iedul Adha yang dimulyakan Allah SWT.
Satu kata yang pantas terucap dari lisan kita di pagi ini adalah ungkapan rasa syukur kehadirat Dzat yang Maha Agung, Allah SWT. Dialah yang memberikan karunia dan rahmat yang sangat dahsyat sebelum kita meminta.
Pagi ini Allah telah memberikan karunia kepada kita berupa sebuah kemenangan umat Islam yaumul ‘Ied al Adha, yang dikenal pula dengan yaumun Nahr.
Syukur merupakan mengimplementasikan ayat-ayat Al Qur’an khususnya Surat Ibrahim ayat 7.
Sebuah kewajiban kita setelah Allah memberikan banyak karunia adalah senantiasa kita meningkatkan iman dan taqwa kita kepadaNya. Dengan peningkatan imtaq itulah maka janji Allah dalam surat Ibrahim tersebut akan kita dapatkan.
Imtaq tidak hanya sekadar saat ini saja ketika hari raya, namun imtaq harus menjadi pakaian setiap waktu.
Sebagaimana Rasulullah waisatkan kepada umatnya “ittaqillah khaetsu makunta”. Kewajiban kita adalah selalu bertaqwa dalam keadaan apapun, berada di manapun, serta dalam posisi apapun.
Sholawat serta salam senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita nabi agung Rasulullah Muhammad SAW. Hanya beliaulah yang mengajarkan dan menjadi tauladan kita dalam segala aspek kehidupan umat manusia di muka bumi yang terhampar luas ini.
Dialah yang pantas kita jadikan sebagai sumber utama, contoh tauladan bagi kita untuk mengarungi lautan yang dalam dan luas yakni lautan kemasyarakatan sebagaimana Allah jelaskan dalam surat Al Ahzab ayat 21 dan Al Mumtahanan ayat 6.
الله اكبر الله اكبر و لله الحمد
Ma’asyirol Mukminin
Sidang Jamaah Sholat ‘Iedul Adha yang dimulyakan Allah SWT.
Di tengah situasi pandemi corona virus (Covid-19) yang tak kunjung padam, Allah hadirkan sebuah kebahagiaan umat Islam yakni yaumun nahr.
Dimana pada hari ini sebagian umat Islam sedang berada di Makkah al Mukarromah untuk menunaikan ibadah haji dan sebagian besar lainnya umat Islam di seluruh dunia melaksanakan penyembelihan hewan kurban atas perintah Allah SWT.
Pada kesempatan ini perkenankan saya menyampaikan dan mengajak kita semua untuk menarik satu benang merah antara dua peristiwa itu yakni covid-19 dan kurban.
Keduanya merupakan sesuatu yang hadirnya atas kehendak Allah SWT. Dalam persoalan covid-19, manusia tak mampu menghindar dan dalam peristiwa kurban manusia juga tak mampu merubah waktunya, mengajukan atau mengundurnya barang sejengkal pun. Sadarkah kita akan makna keduanya ?
Dalam situasi pandemi covid-19 kita senantiasa diingatkan oleh saudara kita, tetangga kita, kawan kita bahkan pemerintah kita untuk selalu menjaga kebersihan diri sendiri, selalu mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, selalu memakai masker, selalu menjaga etika saat bersin dan lain sebagainya.
Peringatan itu disampaikan agar kita terhindar dari wabah yang dianggap sangat ganas ini karena cepat menularnya. Kata kunci dari peringatan itu adalah menjaga kebersihan.
Islam telah mensyariatkan kepada umat manusia jauh berabad-abad yang lalu sebelum wabah ini datang. Sebagaimana Allah firmankan dalam surat Al Baqarah ayat 222.
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri.
Ayat ini menunjukkan kepada kita bahwa terjadiya pandemi wabah covid-19 yang sedang melanda dunia merupakan tadzkirah agar manusia senantiasa tunduk kepada Allah SWT. Kata kunci dalam hal ini adalah taat dan patuh kepada sang pencipta, sang Khaliq yang menguasai segala urusan kita.
الله اكبر الله اكبر و لله الحمد
Ma’asyirol Mukminin
Sidang Jamaah Sholat ‘Iedul Adha yang dimulyakan Allah SWT.
Peristiwa kedua yang sedang kita hadapi saat ini adalah peristiwa kurban. Peristiwa ini dicontohkan dan diawali seorang nabiyullah Ibrahim AS. Salah satu hal yang menjadi dasar kita melaksanakan ibadah kurban adalah perintah Allah SWT dalam surat Al Kautsar ayat 2
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرُ
Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu dan sembelihah hewan kurban.
Muhammad Abduh mengatakan ayat ini memerintahkan kita agar melaksanakan sholat karena Allah semata-mata dan agar kita menunjukkan hewan kurban itu hanya untuk Allah semata.
Karena Dialah yang memeliharamu dan pelimpah segala kenikmatan bagi dirimu. Persoalan kurban ini dikuatkan pula pada surat Al Hajj ayat 37.
لَنْ يَنَالَ ٱللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَآؤُهَا وَلَٰكِن يَنَالُهُ ٱلتَّقۡوَىٰ مِنكُمۡۚ كَذَٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمۡ لِتُكَبِّرُواْ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمۡۗ وَبَشِّرِ ٱلۡمُحۡسِنِينَ ٣٧
37. Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik {Al Hajj/22 : 37}
Kurban merupakan ungkapan rasa syukur kita kepada Allah SWT. Muhammad Abduh mengatakan bahwa manifestasi paling utama dari rasa syukur itu adalah menunjukkan keikhlasan kepada Allah SWT dalam beribadah, tidak menyekutukan-Nya dengan apapun juga sebagai upaya mendekatkan diri kepadaNya, menunjukkan kekhusyukan hati kepadaNya semata.
Kata kunci dalam peristiwa kurban ini adalah letundukan hati, kepasrahaan qalbu, ketaatan dan kepatuhan kita kepada Allah SWT, Dzat yang menguasai seluruh kehidupan alam ini.
الله اكبر الله اكبر و لله الحمد
Ma’asyirol Mukminin
Sidang Jamaah Sholat ‘Iedul Adha yang dimulyakan Allah SWT.
Pertanyaan dalam hati kita adalah adakah korelasi diantara dua peristiwa penting tersebut, yakni situasi wabah pendemi covid-19 dan peristiwa kurban ?
Jawabnya adalah jelas terdapat benang merah yang harus kita renungkan bersama karena dari keduanya terdapat kata kunci yang sama yakni ketaatan dan kepatuhan kita kepada Allah SWT. Inilah kesimpulan akhir dalam khutbah ‘Iedul Adha 1441 H pada pagi hari ini.
Selanjutnya marilah kita akhiri khutbah ini dengan senantiasa berdoa kepada Allah agar kita mampu menunjukkan kepada Allah ketaatan dan kepatuhan kita kepadaNya semata.
Agar kita senantiasa diberikan keikhlasan hati dalam berkurban dan agar kita segera dihindarkan dari wabah pendemi covid-19.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى آلِهِ أَجْمَعِيْنَ وَارْحَمْنَا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَلحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ حَمْدًا يُوَافِي نِعَامَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ يَارَبَّنَا لَكَ الحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِىْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلْاَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ يَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِاَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمْا كَمَا رَبَّيَنَا صِغَارًااَللَّهُمَّ إِنَّا نَحْمَدُكَ وَنَسْتَعِيْنُكَ وَنَسْتَهْدِيْكَ وَنَعُوْذُ بِكَ وَنَتَوَكَّلُ عَلَيْكَ وَنُثْنِيْ عَلَيْكَ الْخَيْرَ كُلَّهُ نَشْكُرُكَ وَلاَ نَكْفُرُكَ وَنَخْلَعُ وَنَتْرُكُ مَنْ يَفْجُرُكَ اَللّٰهُمَّ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَلَكَ نُصَلِّيْ وَنَسْجُدُ وَإِلَيْكَ نَسْعَى وَنَحْفِدُ نَرْجُو رَحْمَتَكَ وَنَخْشَى عَذَابَكَ إِنَّ عَذَابَكَ الْجِدَّ بِالْكُفَّارِ مُلْحَقٌ.اَللّٰهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ بِالإِسْلاَمِ وَلَكَ الْحَمْدُ بِالإِيْمِانِ وَلَكَ الْحَمْدُ بِالْقُرْآنِ وَلَكَ الْحَمْدُ بِيَوْمِ النَحْرِ وَلَكَ الْحَمْدُ بِالأَهْلِ وَالْمَالِ وَالْمُعَافَاةِ لَكَ الْحَمْدُ بِكُلِّ نِعْمَةٍ أَنْعَمْتَ بِهَا عَلَيْنَا. اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُبِكَ مِنَ الْبَرَصِ وَالْجُنُوْنِ وَالْجُذَامِ وَمِنْ سَيِّئِ الْأَسْقَامِرَبَّنَا اَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةَ وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةَ وَقِنَا عَذَابَ النَّارِسُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
الله اكبر الله اكبر و لله الحمد
Ma’asyirol Mukminin
Sidang Jamaah Sholat ‘Iedul Adha yang dimulyakan Allah SWT.
Demikian khutbah ini kami sampaikan, atas segala khilaf dan kekurangannya kami mohon maaf semoga Allah mengampuni segala khilaf kita.
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
oleh Ustadz Muh. Qomari, S.Ag.
(Masjid Bening Ati Kota Boyolali)

diunggah oleh Eswede Weanind
editor Kissparry