Transmigrasi di Maluku sudah dimulai 1954/1955 (Pra Pelita). Saat itu sebanyak 275 KK Transmigran ditempatkan di desa Waimital, Kairatu, Maluku Tengah (sekarang Kabupaten Seram Bagian Barat). Tahun 2011 jumlah penduduk berkembang menjadi 1.312 KK.

Waktu penempatan pertama mereka berbekal alat saja. Mereka membuka lahannya sendiri, sehingga desa mereka diberi nama GEMBA: Gerakan Masyarakat Baru.
Lokasi kimtrans yang ditempatkan tahun 1954 tersebut pernah menjadi korban separatis RMS (Republik Maluku Selatan).
Selanjutnya, tahun 1970 dan 1971 di tempatkan kembali warga trans dengan lokasi yang berdekatan dengan desa Waimital, yaitu desa Waihatu.
Tahun 1979 ditempatkan lagi Transmigran di Kab Buru, mengganti tahanan tapol (PKI) yang dibebaskan 1979 dari Pulau Buru.

Sampai tahun 2011 telah dibangun 59 Kimtrans di Maluku. Jumlah warga trans 20.753 KK. Sebaran kimtrans terdapat di 5 kabupaten, dari 9 kabupaten dan 2 kota di Provinsi Maluku.
Diantaranya di kabupaten: Maluku Tengah, Buru, Kepulauan Aru, Seram Bagian Barat, dan Seram Bagian Timur.
Baca juga : Cengkeh dan Pala, Rempah Terkenal dari Maluku

Baca juga : Moti, Pulau Kecil untuk Wisata Bahari yang Menyenangkan di Ternate
Ada kisah menarik di permukiman transmigrasi Waimital. Seorang mahasiswa KKN dari IPB tahun 1964 asal Langsa Aceh (satu angkatan dengan penyair Taufik Ismail, pen). Namanya M. Kasim Arifin.
Harusnya setelah KKN-nya selesai, kembali ke kampus (Bogor). Ternyata asyik mengabdi di Waimital sampai 15 tahun. Sehingga teman-temannya yang sudah jadi profesor mencarinya kembali.
Setelah bertemu, mahasiswa eks KKN itu diajak pulang. Diberi penghargaan gelar sarjana atas pengabdiannya itu.
Pak Lurah PATRI
Sumber:
☑️ Pusdatin trans (Jakarta, 2012)
☑️ M.Thaib Bandjari (PATRI Maluku, 27/02/2017)
Jejak #Transmigrasi🇮🇩
Catatan :
PELITA = Pembangunan Lima Tahun, merupakan program pemerintah waktu itu dalam lima tahunan.
KK = Kepala Keluarga
Kimtrans = Pemukiman transmigrasi, penempatan transmigram baru
KKN = Kuliah Kerja Nyata
IPB = Institut Pertanian Bogor
Baca juga: Pulau Failonga (Filonga) Maluku Utara Tujuan Wisata nan Memesona
diunggah Lik Kasjo
editor Eswedewea
Selamat, perjuangannya benar-benar bermakna, termasuk kasus yang langka.
SukaSuka
Luar biasa
SukaSuka
Kisah seperti ini baru namanya kuliah sebenarnya. Salut
SukaSuka
Alhamdulilah. Senang bertamu di situs ini. Teruskan.
SukaSuka
Terima kasih atas kunjungannya.
SukaSuka